Orang Depresi Cenderung Lebih Rentan 'Digerogoti' Kanker

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Jumat, 27 Jan 2017 15:10 WIB
Sebuah kajian yang dilakukan peneliti menemukan bahwa orang yang stres dan depresi berisiko lebih tinggi mengalami sejumlah kanker.
Ilustrasi: Peneliti temukan bahwa kondisi psikologis juga dapat mempengaruhi kondisi fisik. (Thinkstock/Dolgachov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah hasil penelitian menunjukkan orang yang mengalami depresi atau kecemasan lebih mungkin berisiko lebih tinggi alami sejumlah jenis kanker.

Melansir AFP, catatan medis lebih dari 160 ribu orang dewasa di Inggris dan Wales, orang yang mengalami stres lebih mungkin menyerah akan penyakit kanker, terutama usus, prostat, dan pankreas.

Menurut penjelasan yang ditulis dalam jurnal BMJ, peneliti yang dipimpin oleh David Batty dari University College London mengatakan kanker darah dan kerongkongan juga diketahui lebih tinggi terjadi di kelompok yang sering stres.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti berhati-hati menarik kesimpulan bahwa meski terbukti secara statistik namun belum tentu menunjukkan sebab-akibat antara kondisi psikologis dan kanker.

Namun temuan tersebut menambah bukti bahwa kesehatan mental dan fisik tidak bekerja secara terpisah dan peneliti mengatakan keduanya berkaitan satu sama lain.

Mereka mengambil contoh penelitian sebelumnya yang menemukan depresi kronis dan kecemasan mungkin menyebabkan penyakit jantung serta stroke.

Akan tetapi hubungan antara kedua hal, kondisi pikiran dan kanker, menimbulkan banyak hasil yang beragam.

Batty memimpin penelitian yang melibatkan data mentah dari 16 studi jangka panjang. Kumpulan penelitian tersebut mencakup 163 ribu orang di atas 16 tahun.

Peserta dipantau rata-rata selama satu dekade dengan 4.300 orang di antara mereka meninggal karena kanker. Peneliti mengamati beragam aspek seperti tekanan psikologis, gaya hidup, dan kejadian kanker.

Depresi diketahui mengganggu keseimbangan hormon hingga memicu produksi kortison alami sehingga menghambat perbaikan DNA. Kedua hal tersebut melemahkan upaya tubuh melawan kanker.

Penelitian juga menemukan orang yang kerap bersedih lebih mungkin terjebak pada kebiasaan merokok, minum minuman keras, dan kegemukan. Semua kebiasaan tersebut tinggi dengan risiko kanker.

Terlepas dari faktor gaya hidup, peneliti menemukan orang yang mengaku depresi dua kali lebih mungkin meninggal karena kanker usus, dua kali cenderung menyerah pada kanker pankreas, dan kerongkongan. Angka leukimia juga lebih tinggi pada orang jenis ini.

"Stres mungkin bisa jadi konsekuensi dari tahap awal keganasan dibanding sebagai sebuah prediksi yang potensial," tulin peneliti. "Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan hubungan ini,"

Para peneliti menjelaskan, bila seseroang diketahui mengidap kanker, orang tersebut cenderung mengalami penurunan semangat hidup. Sehingga, tim tidak dapat mengelak bahwa depresi juga bisa jadi akibat dari kanker, alih-alih berperan sebagai sebab penyakit.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER