Aktivis LGBT Dede Oetomo dalam wawancara khusus dengan
CNNIndonesia.com mengatakan Indonesia masih sangat terbelakang dalam membahas masalah gender selain laki-laki dan perempuan, termasuk LGBT.
"Jadi masalahnya diputar-putar seperti lingkaran setan
gitu," kata Dede. "Menurut saya, secara umum pemerintah itu tidak mengerti."
Lebih lanjut, Dede menjelaskan ada dua permasalahan utama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, pemerintah tidak mengerti isu dan persoalannya, atau mereka pura-pura tidak tahu ada orang seperti LGBT. Kedua, pemerintah ragu-ragu untuk secara positif membela LGBT," terangnya.
Berencana untuk Bahagia Terlepas dari segala kerumitan masalah LGBT di Indonesia, Budi memilih untuk mendahulukan kebahagiaan diri sendiri, meski harus bersiap menanggung segala konsekuensi yang ada.
"Mungkin saya tetap tidak akan mengatakan kepada keluarga (setelah menikah di Belanda), karena itu susah sekali. Saya tidak masalah kalau saya tidak lagi dianggap sebagai anak, namun saya tidak ingin mereka menyalahkan diri mereka sendiri, atas apa yang terjadi pada saya," kata Budi.
Budi bertemu dengan calon suaminya saat ini, seorang warga negara Belanda, pada 2009 melalui
Facebook. Setelah komunikasi jarak jauh sebagai teman selama beberapa tahun, pada 2014 keduanya memutuskan untuk menjalin hubungan lebih serius.
 Komunitas LGBT pernah mengadakan kampanye peringatan Hari Bebas Homphobia pada 2015 lalu untuk menekan angka diskriminasi pada kelompok tersebut. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Dan sejak 2015, Budi kerap ke Belanda untuk menemui sang kekasih dan kini serta mempersiapkan pernikahan yang rencananya akan dilangsungkan tahun ini di Negara Kincir Angin tersebut.
Budi, seperti manusia lainnya, hanya berharap mendapatkan pasangan dan cinta yang membuat dia merasa utuh. Terlepas dari salah-benar di mata orang lain, Budi dan kekasihnya hanya ingin bersama-sama menjalin hubungan yang lebih serius.
"Menjadi seorang gay sama saja seperti yang lain. Kalau ini salah, biarkan jadi urusan kami. Hanya, jangan hakimi kami. Kalau kami berbeda, biarkan lah selama kami tidak merugikan orang lain," tuturnya.
"Indonesia harus lebih banyak belajar lebih peduli apa itu LGBT," kata Budi. "Saya banyak teman
hetero dan mereka tidak masalah dengan orientasi saya karena mereka paham tentang ini."
(les)