Jakarta, CNN Indonesia -- Olahraga sangat dibutuhkan untuk membantu tubuh agar tetap sehat dan kuat. Ada beragam jenis olahraga yang bisa dilakukan dengan mudah, sebut saja lari, jogging, basket, sepak bola dan lainnya. Meski terlihat mudah dilakukan, akan tetapi olahraga tak bisa dilakukan sembarangan.
Ungkapan itu ditegaskan lagi Wulan Anindya, instruktur olahraga Pound Fit dari Sana Studio kepada
CNNIndonesia.com di Jakarta, Kamis (23/2).
"Kalau olahraga dilakukan sembarangan, akibatnya bisa jadi cedera, dan cederanya bisa macam-macam, dari lutut yang sakit sampai cedera punggung," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Wulan, Denok Windoe, pelatih Pound Fit Sana Studio juga berpendapat hal sama. Denok menambahkan bahwa sebenarnya cedera akibat olahraga ini bisa dihindari dengan berolahraga secara tepat.
"Kesalahan yang banyak dilakukan orang saat olahraga itu adalah tidak melakukan pemanasan dan
cooling down," kata Denok.
"Kebanyakan langsung olahraga saja, entah lari atau olahraga di gym."
Melewatkan waktu pemanasan akan berisiko pada 'kaget' dan menegangnya otot. Otot yang tegang akan menimbulkan rasa nyeri saat bergerak. Selain itu peregangan tubuh akan membuat otot lebih kuat dan fleksibel sehingga memaksimalkan manfaat gerakan olahraga.
Sama pentingnya seperti pemanasan, pendinginan juga berfungsi untuk merilekskan otot dan tubuh pasca olahraga. Saat berolahraga, khususnya dengan intensitas tinggi, panas tubuh seseorang akan meningkat dan detak jantung semakin cepat.
Untuk mengembalikan ke irama detak dan suhu tubuh pada kondisi normal, beberapa gerakan pendinginan sangatlah dibutuhkan. Pendinginan akan membantu pula otot merasa lebih santai.
"Peregangan dan pendinginan itu sangat dibutuhkan. Wajib dilakukan," ujarnya.
Selain soal peregangan dan pendinginan, kesalahan lain yang kerap dilakukan saat berolahraga adalah soal postur tubuh.
"Tidak semua orang punya postur tubuh yang baik saat olahraga, padahal salah postur bisa cidera," kata Denok.
Pada dasarnya, semua jenis olahraga memiliki dasar postur tubuh yang sama, misalnya duduk, berbaring, jongkok, dan berdiri. Semua gerakan tersebut merupakan gerakan dasar. Namun, yang kerap jadi masalah, posisi standar tersebut tak dilakukan dengan tepat.
"Saat posisi duduk misalnya, masih banyak yang bungkuk, padahal seharusnya duduknya harus tegak," ujar dia menambahkan.
Selain itu, kata Denok, posisi duduk juga tidak membusung, tapi tegak lurus dengan kaki. "Sehingga tulang punggung ada dalam satu garis lurus," tambahnya.
(rah)