Menuai Manfaat Fisik dan Psikis dari Pijat

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Feb 2017 09:31 WIB
Pijat banyak dianggap hanya sekadar gerakan memijat saat lelah, padahal menurut praktisi, pijat memiliki manfaat baik untuk fisik dan psikologi.
Ilustrasi: Pijat banyak dianggap hanya sebagai gerakan memijat saat lelah, padahal menurut praktisi, pijat memiliki manfaat baik untuk fisik dan psikologi. (Pixabay/Mariolh)
Menurut Rita, untuk mendapatkan hasil relaksasi maksimal, pijat dilengkapi dengan paket perawatan bernama spa. Spa dan pijat memiliki pendekatan berbeda, yaitu spa mampu memberikan relaksasi menyeluruh melalui lima indra.

"Spa lebih holistis, jadi bukan hanya fisik yang ditangani namun juga dari internal, hingga menyentuh soul pelanggan," kata Rita.

Lima indra tersebut adalah pengecapan melalui minuman yang tersaji, penglihatan dengan nuansa ruangan, penciuman melalui aroma terapi, dan pendengaran melalui alunan melodi menenangkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dan kulit, sebagai indra perasa dan organ terluas pada tubuh, memberikan kontribusi respon paling besar. Rita beranggapan, kegiatan pijat hanya memenuhi sebatas satu indra yaitu kulit.

"Namun, spa bukan untuk mengatasi penyakit. Tapi dengan pijat, itu bisa mengurangi nyeri kepala," kata Rita.
Ilustrasi: Aromaterapi jadi salah satu perangsang penciuman dalam spa. Ilustrasi: Aromaterapi jadi salah satu perangsang penciuman dalam spa. (nnoeki/Pixabay)

"Spa tujuannya lebih ke relaksasi, bukan untuk pengobatan. Makanya, ada batasan titik yang rawan, artinya kalau dikerjakan oleh orang yang tidak berpengetahuan tertentu dapat berbahaya,"

Namun secara teknis, pijat dengan spa pada umumnya tidak berbeda. Rita mengatakan ada teknik yang digunakan secara internasional, yaitu teknik swedish dari Swedia.

Dalam teknik itu, ada lima gerakan, yaitu mengusap, menekan dengan sedikit putaran, gerakan dengan getaran, mencubit, dan memukul dengan hentakan.

Rita mengatakan gerakan ini tidak jauh berbeda dengan yang dikenal dalam pijat tradisional Indonesia hanya berganti nama, seperti gerakan ulat emas, cakar harimau, hingga capit kepiting.

Terlepas jenisnya, Rita beranggapan pijat dan spa sudah jadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Dan kini, harga pijat dan spa bervariasi mulai dari ramah di kantong hingga dapat dijangkau oleh kalangan berduit.

"Kini pijat dan spa sudah jadi kebutuhan, bukan lagi sesuatu yang lux. Ibarat kata, orang saat ini jajan pekanan bisa dalam bentuk spa." kata Rita. (end/chs)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER