Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi sebagian orang, tubuh disebut 'butuh pijat' saat mengalami kondisi seperti pegal atau bahkan saat terkilir. Saat mengalami hal ini, jangan buru-buru ambil kesimpulan bahwa Anda butuh terapis pijat relaksasi.
"Saat tubuh merasa tidak nyaman seperti pada bagian tubuh tertentu, sebaiknya datang ke dokter. Biar dokter yang menentukan dapat ditangani secara medis atau terapis," kata Erick Helia, dokter spesialis kiropraktik atau terapi koreksi gangguan tulang belakang serta sendi, kepada
CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
"Yang perlu dipahami masyarakat adalah alasan kenapa butuh pijat. Bila penyebabnya kekakuan otot akibat kelelahan bekerja dan untuk relaksasi, itu boleh. Bila meriang, cedera otot, dan gangguan tidak nyaman di bagian tubuh tertentu, dianjurkan memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyeri pada tubuh bisa dapat disebabkan berbagai hal, dari penumpukan asam laktat akibat penggunaan otot tertentu secara berlebihan. Subluksasi atau kondisi pergeseran dan perubahan posisi suatu sendi dalam tataran ringan juga bisa menyebabkan nyeri.
Bagi sebagian orang, memijat dianggap bisa menyembuhkan segala macam penyakit, dari masuk angin hingga keseleo. Beragam penyakit ini bisa berdampak lebih buruk jika salah ditangani.
Erick menambahkan, kondisi tersebut membuat pijat dalam dunia medis hanya dipandang sebagai sebuah gaya hidup untuk untuk mendapat relaksasi.
Hanya saja, Erick tak memungkiri dalam beberapa kondisi kesehatan seperti salah urat bisa disembuhkan dengan pijat. Hanya saja, ini butuh lebih dari sekadar pijat dengan tangan kosong.
 Ilustrasi: Namun pemahaman pijat dapat menyembuhkan penyakit 'salah urat' sebenarnya membutuhkan tindakan lebih dari sekadar urut dengan tangan kosong. (Thinkstock/Medioimages/Photodisc) |
"Sebenarnya istilah keseleo dapat berarti banyak kondisi, misal terkilir tidak mengalami pendarahan itu bisa ditangani hanya dengan masase atau terapi," katanya.
"Namun bila terjadi pendarahan di dalam area terkilir dan bengkak, kalau dipijat bisa jadi masalah karena memperpanjang masa penyembuhan."
Menurut Erick, bila dokter mengatakan kasus terkilir tidak membutuhkan tindakan medis, maka terapi hanya dengan kompres air es sepuluh hingga 30 menit sudah dapat meredakan nyeri. Dan tiga hari kemudian, biasanya keseleo sudah mereda.
Erick mencontohkan kasus lain seperti tortikolis atau kondisi leher sulit menengok yang awam disebut 'salah bantal'.
Kondisi ini disebut Erick dapat kembali pulih secara alami dalam waktu satu hingga tiga hari. Namun, bila kondisinya parah, mesti dilakukan tindakan medis seperti terapi kiropraktik.
"Yang jelas kalau patah tulang tidak dianjurkan ke tukang pijat. Di luar negeri, masase terapis tidak diperbolehkan menangani kasus patah tulang," kata Erick.
Erick mengatakan, meski dipandang sebagai gaya hidup hanya untuk relaksasi, namun pijat atau masase memiliki ilmunya tersendiri yang bila dilakukan dengan tepat akan bermanfaat bagi kesehatan.
Dokter di BackUp Clinic, Jakarta Barat, tersebut menjelaskan kondisi pegal pada umumnya disebabkan penumpukan asam laktat dalam serat otot yang lelah akibat digunakan bekerja terus-menerus.
Pijat, dengan teknik yang tepat, dapat memecah penumpukan asam laktat tersebut dan membiarkan senyawa tersebut terbawa aliran darah masuk ke ginjal untuk dikeluarkan dari tubuh melalui urine.
"Pemecahan asam laktat ini juga yang membuat seseorang menjadi lemas setelah dipijat," kata Erick.
"Saat dipijat pula, tubuh mengeluarkan hormon endorfin yang membuat rileks. Dan pijat yang benar pada fase tertentu, dapat mempercepat masa pemulihan tubuh. Ini sudah ada penelitiannya, asal dilakukan dengan tepat dan terapis menjalani pelatihan dengan benar."
Erick menyarankan, bila masyarakat mengalami kondisi lain seperti 'masuk angin' sebagai tanda tubuh 'butuh pijat', ada baiknya menyembuhkan diri cukup dengan istirahat dan mengonsumsi lebih banyak air minum.
"Saya biasanya memberi tahu pasien saya yang masuk angin untuk istirahat dan banyak minum," kata Erick.
"Masyarakat harus memahami, bila ada rasa keluhan tidak tuntas atau bertambah berat dengan melakukan pemijatan, berarti ada hal lain yang terjadi dan masyarakat harus ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya."