Jakarta, CNN Indonesia -- Fesyen kini bukan hanya sekadar busana yang melekat di tubuh. Saat ini fesyen sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Seiring perkembangan zaman, fesyen kini juga sudah terkoneksi dengan berbagai macam hal seperti seni, arsitektur, sampai teknologi.
Dalam soal teknologi, banyak desainer dan juga label yang fesyen yang sudah mulai melirik teknologi untuk membuat koleksi busananya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa dibilang sekarang ini integrasi pakaian dengan teknologi adalah masa depannya dunia fesyen," kata Diah Ayu Eka Aswidianti, Marketing PR Unilo kepada
CNNIndonesia.com.
Perempuan yang disapa Winny ini menambahkan bahwa ada banyak label yang mulai melirik kemungkinan penggabungan teknologi dalam fesyen.
Adaptasi teknologi yang dipakai dalam fesyen pun beragam. Ada fesyen dengan muatan teknologi canggih seperti baju yang bisa memuat berbagai benda dalam ukuran besar di kantongnya, sampai baju-baju canggih dalam film Hollywood.
Lini busana busana digital Ivyrevel yang didukung oleh H&M pun tak mau ketinggalan untuk mengadaptasi teknologi dalam koleksinya. Mengutip
CNBC, label busana tersebut bekerjasama dengan Google untuk menciptakan data dress.
Teknologi tersebut akan mengamati perilaku penggunanya setiap hari selama seminggu. Pengamatan perilaku yang disebut sebagai context signals ini akan diubah menjadi algoritma untuk 'menciptakan' personal busana yang sesuai untuknya.
Hanya saja, teknologi fesyen sebenarnya tak harus melulu bicara tentang pakaian canggih. Teknologi fesyen juga bisa diterapkan dalam bentuk yang lebih mendasar dan cara yang lebih sederhana. Koleksi pakaian olahraga adalah contoh konkretnya. Aplikasi teknologi dalam koleksi olahraga ini diadaptasi pada material dan benang penyusun busananya.
Parka terbaru juga kebanyakan menggunakan teknologi yang disebut sebagai blocktech technology. Teknologi Jepang ini memungkinkan parka untuk memiliki kemampuan anti air, anti angin, namun kulit masih bisa tetap bernapas.
Lain lagi dengan produk yang disebut sebagai
dry ex. Sama-sama dipakai untuk olahraga, namun teknologi yang digunakan dalam
dry ex ini adalah untuk membuat pakaian tersebut jadi lebih cepat kering.
Jenis koleksi ini menggunakan mikrospot teknologi dan juga memiliki pori-pori di beberapa bagian. Pori kaos ini berguna untuk mengurangi bau dan juga keringat di tubuh.
Penggunaan teknologi yang paling unik mungkin terletak pada Alrism. Menyadari bahwa ada banyak manusia yang sebisa mungkin ingin menghindari paparan UV dengan
sunblock, Alrism sendiri 'mengaplikasikan' UV screen di dalam kaosnya.
Kaos anti UV ini memiliki manfaat
UV cut, sehingga si pengguna tak perlu lagi memakai losion
sunscreennya.
"Sama seperti koleksi terdahulu, yaitu
heattech. Uniqlo selalu hadirkan teknologi dalam busananya, tapi lebih ke teknologi yang mendasar untuk
daily life."
Baju-baju dengan
heattech dibuat dari
micro-fiber benang tenun khusus. Di antaranya adalah serat benang rayon,
acrilic, polyester, dan serat
polyurethane yang membuat bahannya jadi lebih elastis.
Serat-serat benang tersebut ditenun dengan hitungan lembaran benang dan kerapatan tertentu. Benang-benang tenun yang rapat ini akan menghalau udara luar yang dingin untuk menghilangkan panas tubuh. Sebaliknya, kerapatan benang ini berfungsi sebagai
heat insulation yang akan memerangkap panas alami dan menjaganya tetap ada di tubuh.
(chs)