Jakarta, CNN Indonesia -- Tahun lalu, Labuan Bajo telah dikunjungi oleh sebanyak 82.000 orang wisatawan. Jumlahnya meningkat sebanyak 20 persen dari tahun sebelumnya. Dan tahun ini, kepulauan cantik yang berada di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, itu memiliki target jumlah kedatangan sebanyak 100 ribu wisatawan.
Demi mencapai target tersebut, Labuan Bajo mempercepat pembenahan dari sisi atraksi, akses dan amenitas yang menunjang pariwisatanya.
"Progres pembentukan Badan Otoritas Pariwisata (BOP) masih menunggu proses delienasi oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)," kata Shana Fatina, PIC Pokja 10 Destinasi Prioritas Kemenpar wilayah Labuan Bajo, seperti yang dikutip dari keterangan resmi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shana mengatakan, lokasi kawasan otoritatif, yang berada di bawah koordinasi Ketua Pokja Percepatan 10 Bali Baru, Hiramsyah ST, itu sudah ada.
Persisnya Kawasan Batu Cermin dan Hutan Produksi Bowo Si, di Kabupaten Manggarai Barat.
"Tinggal memastikan batas-batasnya oleh Kemen ATR," ujar Shana.
Shana menjelaskan, awal Maret 2017 lalu, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Siti Nurbaya telah mengunjungi destinasi yang populer dengan ikon Komodo itu.
Tujuannya juga dalam rangka meninjau kesiapan pendukung BOP Labuan Bajo.
“Program #bebassampah2020 juga telah berjalan sejak 25 Februari 2017,” kata Shana.
Lebih lanjut Shifa mengatakan, seluruh kementerian dan jajaran pemerintah sangat mendukung kesiapan dan promosi wisata Labuan Bajo.
Belum lama ini, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menetapkan Labuan Bajo sebagai tuan rumah festival film dokumenter pada Agustus mendatang. Festival yang digelar InDocs itu akan mengundang peserta dari 28 negara
Lalu, pada Oktober 2017 mendatang, akan ada Science Film Festival 2017, yang diselenggarakan oleh Goethe Institute.
Dari sisi akses pun Labuan Bajo terus memoles diri. Ada pengembangan Bandara Komodo yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura 1.
“Kemenpar akan mengirimkan surat pengajuan untuk menaikkan status Bandara Komodo sebagai bandara internasional ke Kementerian Perhubungan,” kata Shana.
Dalam beberapa tahun ke depan, Labuan Bajo juga berencana membangun marina. Nantinya, marina itu akan melibatkan Sinergi BUMN.
“Sinergi BUMN meliputi pembangunan oleh WIKA, pengelolaan marina oleh ASDP, dan pengelolaan hotel oleh Patra Jasa,” ujar Shana.
(ard)