Jakarta, CNN Indonesia -- Kopi menjadi salah satu menu khas Vietnam yang mudah ditemukan. Kafe-kafe penyedia kopi menjamur di sekitar Ho Chi Minh City dan Hanoi. Namun, tiap orang yang mengunjungi Kafe Giang di Hanoi mencari sesuatu, lebih dari sekadar kebutuhan akan kafein.
Mereka datang untuk "cà phê trúng" atau kopi telur, minuman khas Hanoi di mana krim lembut, berbusa seperti busa putih telur berada di atas kopi Vietnam yang pekat. Kafe Giang mengklaim dirinya sebagai pencipta kopi telur. Terdapat dua versi kopi telur, panas dan dingin.
Permukaan minuman tersaji seperti ramuan kuning dalam gelas kecil. Minuman bisa dinikmati dengan sendok. Rasanya hampir seperti kopi rasa es krim. Lebih mirip makanan penutup daripada kopi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kopi telur versi panas disajikan di atas wadah kecil berisi air panas agar suhunya terjaga. Rasa kopi yang kuat di dasar cangkir merembes melalui telur atau lapisan atas berwarna kuning, teksturnya lumayan pekat dan rasanya manis.
Sang pemilik kafe, Nguyen Van Dao, begitu bangga ketika ditanya soal minuman paling terkenal di kafenya. Ia berkata, sang ayah, Nguyen Van Giang-lah yang menciptakan resep ketika bekerja sebagai bartender di Hotel Sofitel Legend Metropole pada 1946.
Saat itu, negara sedang kekurangan susu segar sehingga diganti dengan kuning telur.
"Semua pendatang dan orang Vietnam di hotel menyukainya. Dia memutuskan untuk meninggalkan hotel untuk mulai menjual kopi telur dan menciptakan merknya sendiri," kata Van Dao seperti dikutip dari CNN, Senin (27/3).
Ketika ditanya soal resepnya, Van Dao mulai menyebutkan bahan sambil menghitung dengan jarinya.
"Telur, susu, bubuk kopi, sedikit mentega, keju..tapi aku tak bisa menceritakan semuanya," katanya sembari tertawa.
[Gambas:Instagram]Menyusuri jejak kopi telurMengapa kopi begitu populer di Vietnam? Wajar pertanyaan ini muncul karena China menguasai Vietnam selama seribu tahun. Tradisi minum teh muncul karena pengaruh dari China.
Seorang konsultan kopi di Dalat, Vietnam, Will Frith berkata dirinya yakin hal ini muncul karena pengaruh dari Perancis, yang juga mempopulerkan roti dan keju.
"Perancis memperkenalkan kopi ke Vietnam, utamanya sebagai pasokan bagi populasi orang Perancis di Vietnam. Karena pengaruh dorongan ekonomi dan kerjasama dengan Eropa, kopi mulai merambah kota-kota. Popularitasnya meningkat sejak saat itu," jelasnya.
KIni budaya kopi begitu lekat dengan kehidupan orang Vietnam.
"Generasi tua memilih untuk duduk di trotoar kafe, merokok dan ngobrol. Kebanyakan dari mereka menyesap kopi sepanjang hari. Sedangkan generasi muda yang lebih terpengaruh budaya kafe Eropa, pergi ke kafe untuk mengobrol dengan teman. Kebanyakan kafe didandani layaknya diskotik, dengan musik keras," kata Frith.
"Apapun yang dicampur atau dipadukan dengan susu dan gula akan menemukan penikmatnya," imbuh Frith. Sesuatu yang dipahami Kafe Giang dengan sangat baik.
"Saya merasa terhormat dan senang banyak turis datang ke sini dan tahu merk kami," kata Van Dao.
Jadi apa yang membuat kopi telur Kafe Giang berbeda dari kopi telur di tempat lain?
"Bedanya pada resep. Banyak yang mencoba meniru, tapi rasanya berbeda," tuturnya.
(rah)