Bahan Kimia Beracun di Sofa Bisa Akibatkan Kanker

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Selasa, 11 Apr 2017 08:46 WIB
Para ahli memperingatkan bahan kimia beracun yang digunakan dalam sofa dan tikar tahan api bisa menyebabkan kanker tiroid.
Debu di sofa bisa sebabkan kanker. (CNN Indonesia/Karina Armandani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seperti dilansir dari Daily Mail, pemerintah berulang kali memperingatkan soal potensi bahaya dari bahan kimia lewat kebijakan keamanan furnitur dari kebakaran.

Flame retardant atau bahan penghambat proses pembakaran dikhawatirkan membuat anggota keluarga sakit setelah terkena bahan ini lewat debu. Meskipun zat kimia ini sudah dilarang, para ahli memperingatkan pengukuran belum cukup mendalam.

Terry Edge, yang keluar dari Departemen Bisnis, Energi dan Strategi Industri tahun lalu setelah proposal untuk melarang penggunaan flame retardant ditolak, berkata flame retardant menyebabkan ribuan kasus kanker dan penyakit lain, khususnya anak-anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Inggris, kasus kanker tiroid melonjak 74 persen dalam dekade terakhir. Peneliti Amerika Serikat menyalahkan penggunaan flame retardant atas kasus ini.

Setelah menganalisis debu peralatan rumah tangga dan mengambil sampel darah orang yang terkena kanker tiroid, ilmuwan dari Universitas Duke, Amerika Serikat menemukan pasien terkena bahan flame retardant yang disebut polybrominated diphenyl ethers (PBDEs).

Sebenarnya, penggunaan bahan ini sudah dilarang sejak 2004, tapi bagi mereka yang membeli perabot sebelum 2004, bahan ini masih ada di rumah mereka.

Pasien kanker juga punya bahan flame retardant yang dilarang 16 tahun lalu, yakni TCEP. Kedua zat kimia ini terhubung dengan kanker karena mereka mengganggu hormon.

"Zat kimia terlepas bersama debu perabotan rumah tangga dan masuk ke tubuh kita melalui makanan dan tangan, anak-anak rentan terkena zat ini," kata pembicara di Simposium Internasional tentang Fire Retardant di York, dokter Heather Stapleton pada Sunday Times.

Bahan flame retardant yang tertahan dalam tubuh bisa mengakibatkan gangguan otak, rendahnya jumlah sperma dan sulit untuk hamil. (sys)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER