Kemenpar Lakukan Pengembangan dan Pembangunan Bandara

advertorial | CNN Indonesia
Minggu, 16 Apr 2017 14:51 WIB
Konektivitas udara atau air connectivity menjadi fokus Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam mengembangkan pariwisata Indonesia
Jakarta, CNN Indonesia -- Konektivitas udara atau air connectivity menjadi fokus Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam mengembangkan pariwisata Indonesia untuk menggaet wisatawan mancanegara (wisman).

Kemenpar telah menetapkan tiga program demi mewujudkan 15 juta wisman dan 265 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di tahun  2017 juga  20 juta wisman dan 275 juta pergerakan wisnus pada 2019 mendatang. Di antaranya digital tourism, homestay desa wisata, dan konektivitas udara.

"Sekitar 80% kedatangan wisman ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara sehingga tersedianya seat pesawat yang cukup menjadi kunci untuk mencapai target 2017 hingga 2019 mendatang," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini kapasitas seat hanya tersedia sebanyak 19,5 juta oleh  perusahaan maskapai penerbangan Indonesia dan asing, yakni hanya cukup untuk menenuhi target kunjungan 12 juta wisman pada 2016. Sedangkan untuk target 15 juta wisman tahun 2017 masih membutuhkan tambahan 4 juta seat.  

Demi mencapai target pariwisata 2018 sebanyak 18 juta wisman membutuhkan tambahan 3,5 juta seat atau menjadi 7,5 juta seat. Sedangkan untuk mendukung target 20 juta wisman pada 2019 perlu tambahan 3 juta seat  atau totalnya menjadi 10,5 juta seat.

"Dalam memenuhi kebutuhan seat, kita lakukan peningkatan kapasitas airport dengan strategi tanpa pembangunan  fisik bandara, pengembangan bandara secara terbatas, dan pembangunan bandara baru," ucap Arief Yahya.

Peningkatkan kapasitas bandara tanpa pembangunan fisik bandara tahun 2017  dilakukan dengan penataan slot time, perpanjangan jam operasional, melakukan deregulasi, dan pemanfaatan IT dan SDM.

Sedangkan pengembangan bandara secara terbatas selama satu tahun di tahun 2018 meliputi, rapid exit runway & apron Bali, percepatan pekerjaan (overlay/runway, taxiway, apron di CKG, SUB, TNJ, SRG), dan perluasan terminal CKG (Bandara Soekarno-Hatta), MDC (Bandara Internasional Sam Ratulangi), dan LOP (Bandara Internasional Lombok).

Untuk peningkatan kapasitas bandara dalam 2 hingga 3 tahun ke depan, di tahun 2019, perlu dilakukan pembangunan bandara baru. Di antaranya New JOG (Yogya), New Bali, New Banten, New BDO (Bandung).  

Demi mempercepat penambahan seat capacity, Kemenpar turut membuat beberapa peraturan. Pertama, traffic right (ASA) dan izin rute harus mengakomodir kebutuhan pasar DOT (Destination, Original, dan Time) masa sekarang dan mendatang serta simplifikasi dan kecepatan ijin rute baru.

Kedua, flight movements dan kapasitas slot bandara harus ditingkatkan melalui pengoptimalan slot manajemen, peningkatan jam operasional, memanfaatkan IT dan HR, serta ekspansi kapasitas fisik.

Ketiga, kolaborasi win-win dengan airlines/whole sellers untuk mengembangkan rute baru dalam meningkatkan kunjungan wisman. "Dengan airlines/whole sellers kita mempunyai dua skema insentif, joint promotion untuk regular flight yang menjanjikan growth dan cash incentive/pax untuk charter flight dengan rute baru," papar Arief Yahya.

Arief Yahya menjelaskan, komunikasi dan koordinasi dengan airlines dan otoritas bandara (PT AP I, PT AP II, dan AirNav Indonesia) merupakan hal yang penting dalam upaya meningkatkan air connectivity, baik internasional maupun domestik.

Oleh karena itu, Arief Yahya bersama pejabat eselon I Kemenpar dan Tim Percepatan Pembangunan Pariwisata akan melakukan kunjungan ke kantor pusat maskapai penerbangan (airlines) Indonesia (PT Garuda Indonesia  Tbk., AirAsia Indonesia, dan Sriwijaya Air) dan PT Angkasa Pura (AP) II di Jakarta, Senin (17/4/2017) besok.

Kunjungan ini digelar dalam rangka membangun komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder,khususnya dari unsur 3A (Airlines, Airports, dan Authorities) dalam mendukung target pariwisata tahun 2017 hingga 2019 mendatang.

"Implementasi program konektivitas udara kita diskusikan secara khusus dengan unsur 3A untuk mengetahui apa  kendala dan hambatan serta bagaimana solusinya. Hasil roadshow serta rekomendasi Rakornas Pariwisata yang digelar belum lama ini akan diaudensikan dengan Kemenhub sebagai langkah untuk mempercepat penambahan seat capacity tahun ini," jelasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER