Jakarta, CNN Indonesia -- Samuel Wattimena bukan nama baru di dunia fesyen. Dia dikenal sebagai seorang desainer busana yang konsisten mengusung kain tradisional dalam setiap desainnya.
Namun nama desainer yang sejak 10 tahun lalu konsisten untuk mendesain busana pria ini belum tercatat sebagai seorang desainer perhiasan komersil. Hanya saja ini tak berarti kalau Samuel tak pernah sedikit pun mendesain perhiasan. Mendesain perhiasan untuk kebutuhan peragaan busana miliknya.
"Saya pernah (mendesain) perhiasan tapi pakai akar, pakai biji-bijian untuk kebutuhan saya show," kata Samuel pada CNNINdonesia.com usai acara peluncuran perhiasan di Plataran Manteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tahun ini, untuk pertama kalinya dia berani keluar dari zona nyamannya untuk mendesain perhiasan. Kali ini perhiasan yang didesainnya bukan hanya sekadar perhiasan untuk show melainkan perhiasan komersil. Dia bekerjasama dengan perusahaan perhiasan, The Palace Jeweler.
Diakui Samuel, proses mendesain perhiasan ini tidaklah mudah. Prosesnya sangat jauh berbeda dengan proses desain perhiasan untuk show busananya.
Karena hanya jadi kebutuhan panggung, kata Samuel, tak seperti desain perhiasan yang akan dipakai oleh khalayak umum. Desain perhiasan untuk kebutuhan panggung tak perlu berorientasi publik yang luas atau berpikir soal penerimaan desain di pasaran.
Selain itu, dibandingkan dengan busana, perhiasan hanya berukuran kecil. Perhiasan tak boleh dominasi busana yang dipakai. Hal ini membuat desain perhiasan harus
eye catching.
"Perhiasan itu kecil, ia tidak mendominasi tubuh kita, dia harus 'nakal.’ Artinya, dia harus mencuri perhatian," ujarnya.
 kalung pending (Foto: CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari) |
Dalam kreasi perhiasan perdananya, Samuel memilih untuk mendesain pending. Pending adalah aksesori perhiasan khas peranakan yang berbentuk oval atau bulat.
Pending, menurut, Samuel sudah dikenal masyarakat secara umum. Sehingga komunikasi soal produk perhiasan ke masyarakat atau calon konsumen tidaklah sulit.
Koleksi perhiasan perdana dengan desain pending ini diberinama Seri Nusa. Di tangan Samuel, pending ini menjadi poin utama desain kalung, gelang, kalung, dan bros. Materialnya perpaduan dari emas, berlian dan sirkon.
Modifikasi bentuk pending Menurut antropolog Notty J Mahdi, pending biasanya harus bulat atau oval. Hal ini agar sejalan dengan filosofi Tiongkok, agar rejeki, keindahan, kebahagiaan terus berputar. Namun Samuel terlihat tak ingin terlalu patuh pada aturan.
Namun, ia melakukan pendekatan melalui siluet pending dan 'bermain' dengan isen-isen atau motif yang ada di dalam pending. Dia pun membuat desain pending ujung lancip dan terlihat seperti bentuk mata. Namun bagian isennya dibuat dengan gaya yang klasik sehingga masih terasa aura tradisional Indonesianya.
Meski baru pertama kali mendesain perhiasan, Samuel mengaku tak menemukan kesulitan apapun. Sebaliknya, baginya, mendesain perhiasan jadi hal yang menarik.Dia mengungkapkan dunia desain perhiasan ini justru makin mendekatkannya pada dunia etnik Indonesia yang ia cintai.
Dia mengungkapkan kecintaan pada dunia etnik Indonesia tidak hanya bisa dituangkan lewat busana tradisional saja. Melalui perhiasan, ia ingin memberikan kesadaran bagi masyarakat bahwa Indonesia juga punya kekayaan budaya lain.
"Represent dari heritage kita tidak harus melalui baju. Kita juga punya kekayaan lain," ucapnya.
(chs)