Banyak Desa Wisata Belajar dari Desa Wisata Bleberan

adv | CNN Indonesia
Sabtu, 20 Mei 2017 17:20 WIB
Desa Wisata Bleberan dengan Obyek Wisata unggulan Sri Gethuk dinobatkan sebagai desa wisata terbaik.
Desa Wisata Bleberan/Foto: Dok Kemenpar
Gunungkidul , CNN Indonesia -- Desa Wisata Bleberan dengan Obyek Wisata unggulan Sri Gethuk dinobatkan sebagai desa wisata terbaik. Desa ini berada di Kecamatan Playen, Gunungkidul. Berjarak sekitar 25 km dari Kota Yogyakarta.

"Desa Wisata Bleberan sebenarnya adalah desa wisata alam dengan air terjun Sri Gethuk sebagai ikonnya. Pengelolaan wisatanya dikelola dalam manajemen Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ini sudah ada sejak 2007 saat yang lain belum mengenal BUMDes," ujar Ketua Pengelola Desa Wisata Bleberan Tri Harjono.

Keberhasilan model pengelolaan pariwisata lewat BUMDes ini lantas menjadi model bagi daerah lain. BUMDes di desa wisata ini tidak hanya mengelola pariwisata, melainkan juga mengelola simpan pinjam dan air bersih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lewat BUMDes ini terjadi peningkatan PAD Desa. Untuk tahun 2016 lalu, PAD Desa dari BUMDes sebesar Rp 250 juta," tambah Kepala Desa Bleberan ini.

Banyaknya para tamu juga membuka peluang penginapan berupa homestay. Rumah warga yang memenuhi standar didata untuk menerima tamu.

Saat ini tercatat 15 homestay di Bleberan yang mempunyai luas yang besar. Homestay Bonang milik Pak Mugiyono misalnya. Punya gazebo ruang tamu yang luas di depan rumah.

"Kalau rombongan dinas bisa muat 10 orang. Tapi kalau rombongan anak sekolah atau mahasiswa bisa lebih banyak. 20 anak pun masuk. Karena mereka bisa tidur di ruang tengah atau ruang tamu dalam," kata Oki Basirudin, Tim Promosi Desa Wisata Bleberan yang mengantar berkeliling ke homestay-homestay di desa ini, Kamis (18/5/2017).

Pengelola Desa Wisata Bleberan menyediakan berbagai atraksi bagi para tamunya. Selain permainan air di obyek utama Air Terjun Sri Gethuk, ada berbagai paket lainnya. Di desa wisata ini tamu bisa belajar pengelolaan BUMDes, manajemen koperasi,  manajemen desa wisata, batik topeng, membuat tiwul maupun berkebun.

Pertanian di kawasan ini mendapat asistensi dari Yayasan Korea Selatan, Saemaul Undong. Ada orang Korea yang menetap di desa ini selama setahun ini.

Pengelola menetapkan paket live in dengan tarif Rp 390 ribu/pax minimal 20 pax.  Ada pula berbagai paket kecil misalnya Paket Body Rafting, Paket Outbond, Paket Makrab atau paket Edukasi, serta Paket Body Rafting.

Menteri Pariwisata memberi jempol buat Desa Wisata Bleberan dengan Obyek Wisata unggulan Sri Gethuk itu. "Semakin banyak desa yang kompak mengelola destinasinya, semakin maju ekonomi warganya, semakin sejahtera masyatakatnya. Investasi di pariwisata itu berdampak karambol ekonomi hingga 170%," puji Arief.

Dia menyarankan desa-desa lain yang ingin mengembangkan wisatanya bisa belajar dari Bleberan. Baik manajemen destinasi, sampai penataan kawasan yang berprinsip dari, oleh dan untuk masyarakat.

"Benchmark itu cara yang paling cepat untuk maju, silakan belajar dari yang sudah maju," ungkap Arief Yahya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER