Jakarta, CNN Indonesia -- Sabtu (3/6) lalu, duka kembali menyelimuti London karena aksi teror di London Bridge yang telah menewaskan tujuh orang dan melukai 48 lainnya. Teror itu merupakan yang kedua kalinya yang terjadi di Inggris dalam dua minggu belakangan, setelah Manchester.
Meski demikian, masyarakat Inggris tidak kehilangan selera humor mereka dalam situasi yang mencekam itu. Rasa humor tersebut merupakan satu-satunya cara untuk membangkitkan semangat yang seolah hilang karena teror tersebut.
Dilansir dari
The Daily Meal, terdapat sebuah gambar yang merekam kepanikan masyarakat Inggris kala itu. Uniknya, dalam foto yang merekam kepanikan masyarakat terdapat seorang pria yang setengah berlari sambil memegang segelas minuman bir yang belum dia habiskan.
Pria yang tidak diketahui namanya itu bahkan mendapatkan gelar sebagai pahlawan tidak resmi. Alasannya, pria tersebut menjadi simbol semangat untuk masyarakat Inggris. Aksi heroiknya itu seolah menggambarkan jika dia tidak takut dengan teror yang terjadi dan segelas bir itu jauh lebih penting untuk dia habiskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beragam meme pun mulai beredar di sosial media. Seperti di akun twiter Andrew Brooks dengan nama @taxbod yang mengunggah foto pria tersebut. Foto itu sengaja dipotong dan difokuskan pada pria tanpa nama itu.
Brooks memberikan keterangan "Evakuasi? Baiklah tapi bir ini berharga £6 per liter. Aku akan tetap membawanya bersamaku. #LondonBridge."
Tidak hanya Brooks, akun @HollyRedFox pun mengunggah foto pria tersebut dengan memberikan keterangan "Alasan #27 mengapa London tidak akan pernah terpukul. Kami bisa lari, tapi kami tidak akan menjatuhkan bir kami. #LondonBridge #LondonBridgeAttack #Londonattack."
Selain itu terdapat juga Keith Smith dalam akunnya @wongamandotcom yang menyebut pria itu sebagai pahlawan dan legenda. "#LondonBridge Bahkan saat diserang teroris pengecut, pria ini meraih birnya kemudian berlindung. Kami orang Inggris, dia adalah legenda," tuturnya.
Selain semangat yang diwujudkan dalam meme tersebut, sebuah konser amal pun telah dilakukan di Manchester. Hal itu untuk kembali memberikan semangat kepada masyarakat Inggris. Dalam konser Manchester itu menampilkan Ariana Grande, Miley Cyrus, Coldplay, Katy Perry dan lainnya.
Diketahui, dalam serangan itu, tiga orang menabraki pejalan kaki dengan mobil van di London Bridge lalu menikam orang-orang di Borough Market, tempat yang dipenuhi bar dan restoran.
Pihak kepolisian telah mengantongi dua identitas dari tiga pelaku teror tersebut. Pelaku pertama adalah Khuram Shazad Butt yang berusia 27 tahun. Butt sebelumnya diketahui sebagai seorang polisi, agensi mata-mata lokal, MI5, dan seorang warga negara Inggris yang lahir di Pakistan.
Sedangkan identitas pelaku teror ke-dua adalah Rachid Redouane yang berusia 30 tahun. Pihak polisi juga mengungkapkan bahwa Redouane juga dikenal dengan identitas Rachid Elkhdar. Dia diklaim sebagai warga Maroko dan Libya.
(sys)