Menteri Pariwisata Ajak Anak Muda Berbisnis di Pariwisata

advertorial | CNN Indonesia
Minggu, 11 Jun 2017 16:10 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya tak hanya memperbaiki pariwisata Indonesia hanya dari pihaknya saja.
Bandung, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya tak hanya memperbaiki pariwisata Indonesia hanya dari pihaknya saja. Namun ia juga mengajak dan menginspirasi anak-anak muda untuk berbisnis di sektor pariwisata.

Ia membagikan key success factor mengenai pariwisata dan strategi bisnis yang diterapkan dalam sektor pariwisata. Menurutnya, pariwisata adalah bisnis yang paling menguntungkan, mudah, dan murah.

"Bagi mahasiswa yang masih muda, harus banyak belajar. Jangan lupa berkontribusi di pariwisata, sektor yang proyeksinya paling bagus," ujarnya di acara  Inspirasi Ramadan (Irama) di Masjid Salman ITB Bandung, Jumat (9/6/2017).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arief juga menekankan pentingnya merubah perspektif bisnis dari mengutamakan performa menjadi mengutamakan proyeksi di hadapan 200 jemaah yang mengikuti diskusi interaktif ini.

Bahkan ia juga mengajak anak-anak muda untuk berbisnis di sektor pariwisata karena dinilai memiliki pangsa pasar yang besar. Apalagi di tengah gencarnya pemerintah Indonesia yang menjadikan pariwisata sebagai leading sector.

"Pariwisata sebagai penghasil devisa terbesar untuk Indonesia. Bisnis pariwisata memang keuntungannya kecil, tapi anak-anak muda bisa ikut kembangkan," paparnya.

Walaupun keuntungan bisnis pariwisata memang tidak langsung besar, tapi jika dikombinasikan dan dikembangkan dengan baik, maka hasil luar biasa yang didapat.

"Pariwisata itu tingkat keuntungannya 10-15%, tapi sebuah bisnis ada operasional return dan non-operational return yang disebut capital game," jelasnya.

Bisnis sektor pariwisata lebih banyak pada keuntungan non-operasionalnya. Hal inilah yang cukup menjanjikan jika dikelola dengan baik apalagi dikombinasikan dengan ide-ide kreatif anak muda. Ada operational return dan non-operational return.

"Contohnya Anda memiliki 100 hektare, 10 hektare untuk pariwisata, itu akan menghasilkan operational return. Lalu keuntungan atau kenaikan value dari 90% tanah yang tidak kita bangun inilah yang disebut non-operasional return. Itu yang bisa dimanfaatkan menjadi keuntungan berkali-kali lipat," ungkapnya.

Ia kembali mengajak anak-anak muda dan mahasiswa bisa meleburkan ilmunya dengan potensi pariwisata yang ada di sekeliling. Misal Jawa Barat terkenal dengan industri kreatif dan potensi alamnya.

"Yang bisa rekan-rekan lakukan, kalau di sini ada anak arsitek dan sipil kombinasikan pariwisata dan properti. Itu yang paling menguntungkan," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER