#BakarTongkangFest Diramaikan Lebih dari 52 Ribu Wisatawan

Advertorial | CNN Indonesia
Senin, 12 Jun 2017 15:13 WIB
Puluhan ribu pengunjung yang menyaksikan ritual Bakar Tongkang (#BakarTongkangFest) bersorak gembira.
Rokan Hilir, CNN Indonesia -- Puluhan ribu pengunjung yang menyaksikan ritual Bakar Tongkang (#BakarTongkangFest) bersorak gembira. Hal itu karena arah jatuhnya tiang menjulang di Tongkang ke arah yang dinanti-nanti oleh mereka.

Tahun ini, #BakarTongkangFest dimulai dari kelenteng Ing Hock King menuju areal ritual bakar tongkang di Jalan Perniagaan Kota Bagansiapiapi. Puluhan ribu masyarakat berjalan menuju tempat dibakarnya tongkang dengan diiringi tambuk atau simbal yang dipukul bertalu-talu bergerak keluar dari kelenteng tertua di kawasan Pekong Besar.

Perjalanan menuju lokasi pembakaran memakan waktu 20 menit. Replika tongkang mulai masuk area bakar tongkang sekitar pukul 15.30 WIB. Jadwal ini lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya. Setelah Replika Kapal Tongkang diletakan di atas ribuan tumpukan kertas sembahyang, para tokoh dan pejabat pemerintah daerah naik di atas replika kapal untuk memberikan ucapan selamat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di atas tongkang terlihat Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain, Bupati Rohil Suyatno, Tokoh Masyarakat Tionghoa Sugianto serta pejabat lainnya. Saat mereka turun, tongkang mulai dibakar, api mulai mengepul dalam waktu singkat, dan satu tiang tongkang jatuh ke laut. Sementara tiang satu lagi jatuh mengarah laut.

Masyarakat Tionghoa yang hadir pun bertanya-tanya arti jatuhnya tongkang ke laut. Menurut kepercayaan warga Tionghoa Bagansiapiapi, jatuhnya arah tiang di laut itu pertanda keselamatan dan peruntungan usaha, serta mata pencarian yang lebih baik.

"Tahun ini mengarah ke laut, maka menurut kepercayaan mereka tahun ini rezeki datang dari laut,” ucap Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kab Rokan Hilir Ali Asfar dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/6/2017).

Ali menambahkan, tahun lalu bakar tongkang tahun 2016 atau tahun monyet api dipercaya masyarakat etnis Tionghoa sebagai arah keberuntungan dalam memperoleh rezeki bahwa peruntungannya lebih banyak di air.

"Ini artinya, sektor mata pencarian melaut bagi nelayan lebih besar. Selain itu, masyarakat Tionghoa juga mempercayai bahwa melestarikan budaya leluhur dapat mempererat tali silaturahmi. Lihat di sepanjang jalan menuju lokasi pembakaran tadi, banyak warga yang menyediakan minuman gratis kepada para wisatawan yang ikut arak-arakan. Itu luar biasa," ujar pria berusia 52 tahun ini.

Menurut sejarah, agenda ritual Bakar Tongkang sudah dilaksanakan secara turun temurun sejak tahun 1825 M, sejalan dengan berdirinya Kelenteng Ing Hok King di Bagansiapiapi. Berdasatkan data Dinas Pariwisata Rokan Hilir, ritual yang hanya hanya dilakukan pada bulan kelima penanggalan Imlek tanggal 16 atau disebut Go Gwee Cap Lak ini dihadiri lebih dari 52 ribu wisnus dan wisman. Angka itu melebihi target yang dicanangkan sebanyak 47 ribu wisatawan.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun optimis Riau masih bisa membangun sektor pariwisata. Selain kaya akan tradisi dan budaya, terutama Melayu, kondisi alam Riau sebenarnya juga tidak kalah menarik.

"Kemarin kita telah tetapkan Gelombang Bono sebagai destinasi berkelas dunia, kini ada #BakarTongkangFest yang tak kalah menariknya, ini juga destinasi world class," kata Arief.

Dengan destinasi yang world class itu, Arief berharap, Riau bisa menempatkan pariwisatanya sebagai leading sector selain infrastruktur, maritim, pangan, dan energi.

"Pariwisata bisa sebagai core economy karena komoditas yang paling sustainable menyentuh level bawah dan performanya setiap tahun menanjak," ungkap Arief.

Permintaan Arief hanya satu, yaitu CEO Commitmen. Keseriusan pemimpin daerah untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai prioritas membangun daerahnya.

"Kalau Bupati, Walikota, dan Gubernurnya komit, tidak ada yang tidak bisa! Pasti bisa bergerak lebih cepat," papar Arief.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER