ASEAN Literary Festival 2017 akan Digelar di Kota Tua

Advertorial | CNN Indonesia
Senin, 12 Jun 2017 15:15 WIB
ASEAN Literary Festival (ALF) akan digelar untuk keempat kalinya.
Jakarta, CNN Indonesia -- ASEAN Literary Festival (ALF) akan digelar untuk keempat kalinya. Festival ini sekaligus untuk merayakan 50 tahun berdirinya asosiasi bangsa-bangsa Asia Tenggara atau yang lebih dikenal dengan nama ASEAN.

Kompleks Kota Tua Jakarta akan menjadi tuan rumah ALF yang diikuti oleh penulis, intelektual, seniman, akademikus dari 10 negara anggota ASEAN, dan peserta yang berasal dari 20 negara di Asia, Eropa, Amerika, Afrika, dan Australia.

Salah satu pendiri sekaligus Direktur Program ASEAN Literary Festival, Okky Madasari mengatakan, tahun ini ALF mengusung tema ‘Beyond Imagination’. Selama tiga tahun digelar, ALF telah berperan menjadikan budaya dan sastra sebagai unsur penting keberlangsungan ASEAN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Apalagi telah mendeklarasikan diri menjadi komunitas,” ujar Okky dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/6/2017).

Okky juga menekankan peran penting festival yang digelar pada 3-6 Agustus 2017 itu. Menurutnya, festival itu berperan dalam memperkenalkan pencapaian produk sastra dari penulis-penulis ASEAN ke tingkat global.

Okky melanjutkan, menjadi komunitas berarti mengenal budaya masing-masing, termasuk keakraban terhadap produk-produk sastra dan buku dari tiap negara anggota.

“Inilah peran penting ALF. Hanya budaya dan sastra yang dapat secara genuine mengikat kita. Bersandar hanya pada ekonomi dan politik cuma menjadikan slogan komunitas ASEAN sekadar retorika dan ilusi," kata Okky.

Tahun ini, perayaan ALF didukung penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, serta Kementerian Luar Negeri. Sebelum puncak perayaan digelar, ALF selalu mengadakan acara prafestival. Acara itu meliputi sastra masuk kampung, residensi, dan satu tambahan program baru, Jambore Nasional Sastra.

ALF tahun ini juga menghadirkan belasan sesi diskusi sebagai bagian utama festival. Selain itu, ALF selalu konsisten mengusung tema yang menjadi permasalahan penting masyarakat meskipun mendapatkan tantangan besar.

Kali ini kebebasan berekspresi menjadi isu utama selain meningkatnya radikalisme dan terorisme, serta peran media sosial yang semakin sentral dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat.

Sesuai rencana, ALF akan diramaikan dengan pertunjukan seni, demo kuliner, dan pameran buku. Bagi Okky, ALF menjadi refleksi pencapaian pembentukan komunitas budaya dan sastra kawasan. Selain itu akan menjadi tantangan 50 tahun ke depannya.

“Budaya dan sastra menjadi konten penting dalam era digital dan media sosial sekarang ini,” tuturnya.

Terkait perayaan ALF ke-4, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti berharap festival ini bisa menjadi event menarik yang akan menghidupkan destinasi Kota Tua, Jakarta. Seperti yang Anda ketahui, Kota Tua ditetapkan sebagai destinasi prioritas oleh Presiden Joko Widodo.

"Pelaksanaan ALF yang berlangsung setiap tahun ini menunjukan semangat dan daya hidup serta kontinuitas dalam kegiatan sastra yang patut diperhitungkan dalam memberi warna sastra di Indonesia," tambah Esthy.

Karya sastra dinilai dapat menjadi jalan perjumpaan berbagai peristiwa dan mengurai berbagai kesalahpahaman dalam perbedaan budaya. Selain itu, karya sastra dapat menghargai berbagai perbedaan sebagai sesuatu keniscayaan dari kehidupan multikultural.

"Sastra dapat mendorong dan memberi semangat dalam pertukaran ide dan pemikiran, yang dapat muncul dalam kreativitas performa dan penampilan yang apik dan sederhana," kata Esthy.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER