Jakarta, CNN Indonesia -- Tobatak Music Festival akan digelar untuk mempromosikan destinasi wisata Danau Toba. Sejumlah musisi dalam dan luar negeri akan meramaikan Festival Musik Tobatak ke-3 ini.
Nama-nama beken seperti Hermann Delago, The JB’s Band, Viky Sianipar and band, serta Tongam Sirait akan menjadi pengisi acara Tobatak Music Festival. Beberapa musisi lokal juga ikut ambil bagian, yakni Jajabi Band, Supra Purba Tambak, Punxgoaran, dan Samisara Band.
Sementara dari mancanegara ada Nadine Beiler (Austria), finalis Eurovisie Song Festival 2011, dan penyanyi soprano Bernadeta Astari (Belanda). Keduanya akan menyanyikan lagu-lagu Batak. Nantinya Nadine akan berkolaborasi dengan penyanyi Tongam Sirait.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, event musik ini bakal digelar di Open Air Stage Tuk Tuk Siadong Pulau Samosir pada (12/8/2017).
"Kami bangga bisa mendapat dukungan dari semua artis yang dilibatkan dengan mengedepankan nilai-nilai persahabatan dan keinginan untuk lebih memasyarakatkan musik atau lagu Batak secara nasional maupun internasional," kata Project Manager Tobatak Fest, Henry Manik dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/6/2017).
Henry berharap, festival ini bisa menjadi salah satu pagelaran musik berkualitas di Indonesia dan menambah wisatawan lokal maupun mancanegara ke Samosir - Danau Toba.
"Kami harap event ini bisa terus mendapat dukungan dan perhatian yang lebih besar lagi, terutama dari pemerintahan pusat, provinsi, juga pihak swasta. Dengan makin besarnya dukungan yang bisa didapat, pelaksanaan festival ini bisa digelar beberapa hari di masa depan," kata Henry.
Henry mengaku bangga mendapatkan dukungan dari semua artis yang dilibatkan dengan mengedepankan nilai-nilai persahabatan dan juga tujuan memasyarakatkan musik dan lagu Batak secara nasional maupun internasional.
"Pada akhirnya Samosir akan bisa memiliki sebuah musik festival yang melibatkan musisi atau artis dalam dan luar negeri, sebagaimana festival musik lainnya yang dikenal secara internasional, seperti Java Jazz Fest di Jakarta, Lowland Fest di Belanda, dan Rainforest World Music Fest di Malaysia," tambahnya.
Selain itu, ada juga dukungan dari Pemerintah Kabupaten Samosir, khususnya dinas pariwisata serta masyarakat etnis Batak.
"Dilihat dari nilai promosinya, daerah Samosir, Danau Toba sebagai daerah tujuan wisata dan juga musik Batak memiliki nilai promosi yang tidak ternilai," kata Henry.
Event berbasis musik ini pun mendapatkan dukungan dari Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Semakin sering konser internasional digelar di kawasan Danau Toba, semakin membuat nama kawasan ini semakin beken dan mendunia.
"Sumatera Utara itu gudangnya seni musik dan tarik suara, baik yang musik tradisi maupun modern berbagai genre," kata Arief.
Menurut Arief, musik dan seni tarik suara itu secara generik sudah menjadi culture Batak. Sejarahnya mereka sudah bermusik dan bernyanyi.
"Cultural value-nya sudah sangat kuat, tinggal commercial value-nya yang dibesarkan untuk mempromosikan destinasi prioritas Danau Toba," sambungnya.
“Sambil secara paralel dikebut 3A-nya, atraksi, akses, amenitas-nya di Danau Toba. Pesta Danau Toba tahun lalu juga menjadi bukti bahwa kawasan itu memang punya passion yang kuat dalam seni musik dan tarik suara,” kata Arief.