Chef di Jerman Diajak Bikin Soto Ayam Hingga Sate

Advertorial | CNN Indonesia
Jumat, 16 Jun 2017 16:51 WIB
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mencuri perhatian wisatawan mancanegara dengan kekayaan Indonesia.
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mencuri perhatian wisatawan mancanegara dengan kekayaan Indonesia. Kali ini lewat acara Cooking Class Indonesian Cuisine di Frankfurt, Jerman.

Acara cooking class yang bekerja sama dengan Qatar Airways ini diikuti 20 tour operator yang ada di Jerman. Para peserta dipresentasikan mengenai destinasi yang ada di Indonesia serta mengenalkan 30 ikon kuliner tradisonal Indonesia yang nantinya akan dimasak oleh peserta.

Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana menjelaskan, presentasi yang disampaikan oleh Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Jerman Dorothea Hohn berlangsung menarik dan unik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“ini acara sangat menyita perhatian di Frankfurt. Itu karena peserta sebelumnya tidak mengetahui masakan Indonesia, bagaimana cara masaknya, gimana presentasinya. Sangat unik dan menarik acara ini," ujarnya.

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Kemenpar, Nia Niscaya menambahkan, lokasi cooking class dipenuhi dengan nuansa Indonesia. Chef pemandu yang berasal dari Swiss mengajarkan menu soto ayam, sate, gado-gado, rujak plus sorbet mangga.

“Para peserta mulai memilih peran, ada yang potong-potong ayam untuk menu soto. Lalu ada yang memotong dan menusuk daging sapi untuk menu sate. Ada pula yang potong sayuran buat gado-gado, dan ada yang potong buah untuk rujak,” paparnya.

Saat memasak, para peserta juga bertanya mengenai Indonesia lebih jauh. Hal ini membuat suasana mencair.

“Bertanya makna makanan yang dihidangkan, serta asal-muasal menu makanan itu. Setelah selesai, suasana akrab terjadi saat masak sampai menikmati hidangan,” tambahnya.

Usai cooking class, banyak tour operator yang hadir mempersiapkan kunjungannya ke Indonesia usai menikmati kuliner Indonesia.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Indonesia sedang menuju destinasi wisata kuliner terfavorit di dunia yang berdaya saing tinggi. Karena itu Kemenpar terus melakukan upaya promosi ke luar negeri dan di dalam negeri. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan rasa cinta dan minat masyarakat terhadap kuliner tradisional nusantara.

Arief menambahkan, kuliner Indonesia terbukti memiliki daya tarik yang besar. Apalagi dengan dinobatkannya rendang sebagai salah satu makanan terlezat di dunia.

"Hal ini membuktikan bahwa kuliner Indonesia disukai serta siap menjadi salah satu faktor penggerak ekonomi masyarakat, khususnya dalam hal bisnis skala kecil," jelasnya.

Arief mencatat sektor kuliner memberikan kontribusi nilai tambah bruto Rp 208,6 triliun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,5%. Sektor kuliner juga menyerap tenaga kerja sebesar 3,7 juta orang dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,26%.

Lalu unit usaha yang tercipta dari sektor kuliner tercatat sebesar 3 juta dengan rata-rata pertumbuhan 0,9%.

"Saat ini wisata kuliner bukan fenomena sesaat namun telah menjadi daya tarik dan tujuan utama berwisata ke suatu destinasi. Oleh karena itu, wisata kuliner diyakini mampu menjadi unsur utama yang berfungsi sebagai perekat terhadap rangkaian berwisata, mengingat kepariwisataan merupakan sektor yang multi atribut dan prospektif sebagai pintu gerbang sekaligus citra pariwisata Indonesia," ucapnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER