Bangkok, CNN Indonesia -- Negeri Gajah Putih, Thailand harus mengakui kehebatan Indonesia terkait tren kunjungan wisman pada kuartal pertama 2017. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailan dilansir TTR Weekly, kunjungan wisman ke Thailand pada kuartal pertama 2017 mencapai 12,02 juta orang.
Angka itu hanya naik 2,91% dibandingkan periode yang sama pada 2016 lalu. Pada April, sebanyak 2,82 juta wisman menghabiskan waktu di Thailand atau naik 6,97% dibandingkan 2016 yang sejumlah 2,64 juta.
Persentase wisman kuartal pertama maupun periode April yang ditorehkan Thailand kalah jauh dibandingkan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 4,20 juta wisman mengunjungi Indonesia sepanjang Januari-April 2017. Ada peningkatan sebesar 19,34% dibandingkan periode yang sama 2016 lalu. Saat itu, jumlah kunjungan wisman mencapai 3,52 juta.
Khusus kunjungan wisman pada April 2017 juga mengalami lonjakan signifikan. Jumlah wisman yang ke Indonesia pada April 2017 lalu mencapai 1,14 juta. Angka itu melesat 26,75% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 901,09 ribu wisman.
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand Pongpanu Svetarundra mengatakan, pihaknya harus bekerja keras untuk meningkatkan kunjungan wisman. Sebab, Thailand sudah mematok target 60 juta wisman pada 2030 mendatang.
"Kami harus meningkatkan kualitas dan potensi sistem utilitas publik, transportasi, dan daya dukung pariwisata. Semua sektor harus terintegrasi," terang Svetarundra dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/6/2017).
Kunjungan turis asing dari beberapa negara ke Thailand juga anjlok cukup tajam. Penurunan terbesar terjadi dari wisman asal China.
Sepanjang kuartal pertama 2017, kunjungan wisman China ke Thailand anjlok 7,5%. Sedangkan peningkatan tertinggi berasal dari wisman asal Rusia.
Pada kuartal pertama 2017, sebanyak 595.618 ribu turis Rusia berkunjung ke Thailand. Jumlah itu meningkat 34,35% dibandingkan periode yang sama 2016 lalu sejumlah 443.346 ribu.
Sementara itu, wisman India yang selama ini menjadi pasar gemuk hanya naik dari 94,012 ribu menjadi 107,451 ribu. Artinya, kenaikan hanya sebesar 14,29 %.
Jika dibandingkan dengan Indonesia, kunjungan wisman China sepanjang April 2017 mencapai 165,40 ribu atau naik 55,13 ribu dibandingkan April 2016 yang sejumlah 110,27 ribu.
Kunjungan wisman asal China melalui 19 pintu masuk utama pada 2017 mencapai 158.147 ribu. Sedangkan pada 2016 sejumlah 103.744 ribu. Ini berarti ada kenaikan sebesar 52,4 %.
Sementara itu, kunjungan wisman India pada April 2017 naik drastis menjadi 40,89 ribu dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 31,03 ribu.
Jumlah wisman India yang pelesiran ke Indonesia dari 19 pintu masuk utama pada April 2017 mencapai 37.631 ribu.
Angka itu naik 21,17% dibandingkan periode yang sama 2016 lalu yang berjumlah 31.056 ribu. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, dari sisi jumlah wisman, Thailand
masih besar.
"Tetapi bagi pengusaha, melihat tren. Proyeksi itu lebih penting dari
performance. Artinya Thailand memang besar, tapi bertumbuh kecil. Kita dari kecil mengejar pertumbuhan besar, dan
growth-nya terbukti besar," kata Arief.
Arief meyakini, ketika banyak dibangun destinasi baru, akan membuka kesempatan untuk bertumbuh tinggi. Stok destinasi yang bisa dikemas berkelas dunia, masih melimpah.
"Intinya tetap pada 3A, critical succes factor kami, Atraksi, Akses, Amenitas! Ketiga PR itu, jika sukses dikelola dengan Indonesia Incorporated, maka kita akan terus bertumbuh positif," kata Arief.