Jakarta, CNN Indonesia -- Hotel bintang empat, eL Royale Hotel & Resort diresmikan di Banyuwangi oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Hotel ini merupakan hotel bintang empat kedua yang ada di Banyuwangi, yakni setelah Hotel Santika.
Arief menyampaikan tiga hal utama dalam sambutannya saat meresmikan eL Royale Hotel & Resort. Pertama, ia memperkenalkan 3A (Atraksi, Akses dan Amenitas) dalam pengembangan destinasi. Menurutnya, hadirnya eL Royale Hotel & Resort itu adalah bentuk pengembangan amenitas yang menjadi critical bagi pengembangan destinasi.
Untuk aksesibilitas, rampungnya Bandara Blimbingsari juga menjadi penentu Banyuwangi sebagai destinasi wisata kelas dunia. Arief mencontohkan bagaimana Bandara Silangit dipaksa untuk maju dan berkembang agar akses ke Danau Toba semakin mudah dan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang, Silangit didarati semakin banyak airlines dan semakin banyak wisatawan yang diangkut ke pintu menuju Danau Toba,” jelasnya.
Kedua, Arief menyampaikan pendapatnya soal pembangunan ballroomcatau onference venue terbesar di Banyuwangi yang berkapasitas 1.300 orang di eL Royale Hotel & Resort.
"Itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk gelaran event MICE sebanyak banyaknya. MICE adalah Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions," jelasnya.
MICE tourism menyebabkan banyak wisman MICE melakukan spending dua kali lebih banyak daripada wisman biasa. ARPU (Average Revenue Per User) jauh lebih tinggi dan lokasi atau daerah penyelenggaraan MICE akan memperoleh keuntungan berupa perbaikan berbagai sektor yang ada.
Ketiga, Arief menegaskan untuk maju memenangkan persaingan, khususnya ketika bidding untuk event MICE nasional maupun internasional. Ia menegaskan masyarakat Banyuwangi harus memiliki semangat Indonesia Incorporated atau bersatu membawa nama baik Banyuwangi dan Indonesia di pentas dunia.
"Ketika bersatu, maka kita akan kuat dan memenangkan persaingan," katanya.
Arief menambahkan, Banyuwangi merupakan daerah yang memiliki potensi investasi yang tinggi di bidang pariwisata.
"Banyuwangi sukses sebagai kota festival. Dalam setahun, ada 72 events dan konsisten dari tahun ke tahun. Itu menjadi kekuatan atraksi Banyuwangi," paparnya.
Banyuwangi memiliki tiga agenda wisata utama. Di antaranya Tour de Ijen, Banyuwanhi Ethno Carnival, dan Gandrung Sewu yang menampilkan seribu penari gandrung. Bahkan Banyuwangi juga memiliki wisata baharinya yang mengaggumkan, yakni Marina Boom Banyuwangi.
"Destinasi wisata baru antara lain Pantai Cacalan, Air Terjun Watugedek Sempu, Hutan Pinus Songgon, Pantai Syariah Pusan,” jelasnya.
Soal akses, Bandara Blimbingsari menjadi andalan aksesibilitas udara Banyuwangi. Untuk terminal, pekerjaan fisiknya sudah selesai. Kapasitas barunya mencapai 250.000 pax per tahun, dari sebelumnya yang hanya mampu menampung 120.000 pax per tahun.
"Saat ini sedang proses audit dan sertifikasi oleh Dit. Bandara Kemenhub. Sudah diresmikan Mei 2017 bersamaan dengan kesiapan PCN runway tahap 1," jelasnya.
“Panjang runway 2.250 meter, awalnya PCN 27. Tahap 1 upgrade PCN 40 agar dapat didarati B737-500 (NAM Air). Tahap kedua, upgrade PCN 56 agar bisa didarati B737-900 (Garuda, Lion). Ditargetkan tahun 2018 tuntas," ujarnya.
Lalu progres Marina Boom Banyuwangi tahap 1, total investasinya senilai Rp 65 miliar dan total kapasitasnya hingga 40 yacht. Bulan ini, pembangunan tersebut dikabarkan akan selesai. Lalu tahap keduanya pada 2018 dengan etotal investasi mencapai Rp 125 miliar dengan total kapasitas hingga 140 yacht. Untuk total investasi fasilitas pendukung marina seperti boat, yard, lounge, dan infrastruktur mencapai Rp 70 miliar.
Soal amenitas, Grand Watu Dodol mendapatkan dana alokasi khusus sebanyak Rp 1,1 miliar dari Kementerian Pariwisata. Kemudian Pemda pada tahun ini menganggarkan untuk masterplan dan pembangunan prasarana pendukung di sana restoran dan tempat transit.
Di tahun 2016, Banyuwangi memiliki 76 hotel dengan total kamar mencapai 2.385 kamar.
"Banyuwangi punya prospek bagus di pariwisata, masyarakatnya juga semakin ramah dan punya semangat hospitality yang bagus," kata Arief.