Jakarta, CNN Indonesia -- Tradisi mudik di Indonesia biasanya juga dibarengi dengan kegiatan berlibur di kampung halaman. Maka tak heran jika berbagai tempat wisata dipenuhi banyak wisatawan. Bagi warga Jakarta dan sekitar yang tidak mudik juga bisa berlibur dan merasakan #PesonaLebaran2017.
Anda sekeluarga bisa datang ke Purwakarta. Sebab aksesnya tidak terlalu jauh dan punya banyak destinasi wisata yang indah.
”Kalau yang sudah sering ke Jakarta maupun menyambangi Kepulauan Seribu, bisa sedikit melipir berlibur ke Purwakarta. Yang suka wisata belanja di Bandung, juga bisa mampir ke sana. Hanya 1 hingga 1.5 jam jam dari Jakarta dan Bandung lewat Tol Padalarang. Di Purwakarta banyak keindahan alam dan buatan,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Rabu (21/6/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabupaten Purwakarta memiliki banyak objek wisata yang unik, asri, nyaman, dan juga wisata buatan air mancur yang diyakini bakal mendunia. Menurut Arief, keberadaan Air Mancur Sri Baduga sudah setara dengan air mancur di Dubai, Uni Emirat Arab dan Guangzhou, China.
"Saya sudah menyaksikan kedahsyatan atraksinya. Hanya dua kata, kerennya pol.
Highly recommended untuk wisatawan domestik dan mancanegara lantaran luas tamannya terbesar di Asia Tenggara. Datanglah pada hari Sabtu dan Minggu malam atau di sepanjang libur Lebaran untuk menyaksikan
light effect air mancur paling keren," katanya.
Berikut daftar 10 tempat yang direkomendasikan Arief Yahya bila berkunjung ke Purwakarta:
Taman Air Mancur Sri Baduga
Taman air mancur terbesar se-Asia Tenggara ini memiliki luas sekira 2 hektare dan masuk ke dalam 5 top destinasi wisata di Indonesia. Di sekitar air mancur, terdapat Situ Beleud dengan luas 4 hektare. Air mancur di Taman Sri Baduga ini diyakini bakal menyaingi air mancur Wing of Time di Singapura.
Curug Cipurut
Salah satu air terjun di Purwakarta ini wajib masuk dalam daftar kunjungan. Air terjun tidak terlalu tinggi dan terdiri dari 3 tingkatan, di mana tingkat tertinggi berukuran 25 meter. Akses menuju ke tempat ini tergolong mudah sebab Anda bisa menumpang angkutan desa atau jalan kaki dari Terminal Wanayasa.
Curug Cipurut hanya berjarak 30 kilometer dari pusat Kota Purwakarta atau tepat berada di kaki Gunung Burangrang. Anda bisa bermain air di kolam alaminya yang berada di bawah air terjun maupun sekadar menikmati udara pegunungan yang segar.
Gunung Cupu
Gunung ini terletak di daerah Anjun, Plered. Selain menampilkan pemandangan alam yang indah dari puncaknya, gunung ini memiliki kisah legenda yang mirip dengan kisah Jaka Tarub.
Konon dulu ada bidadari yang mandi di telaga dekat gunung ini, kemudian bajunya dicuri seorang pria desa yang akhirnya ia nikahi. Setelah memiliki anak, si pria mengembalikan pakaian tersebut dan bidadari pun pulang ke kayangan.
Sebelum kembali ke kayangan, bidadari meninggalkan cupu (tempat perhiasan) untuk pegangan anaknya. Cupu tersebut masih diyakini masyarakat di puncak gunung yang kemudian dinamakan Gunung Cupu.
Gunung Bangkok
Gunung ini merupakan destinasi yang cocok untuk dikunjungi pendaki pemula. Dengan ketinggian 875 mdpl sangat, gunung ini sangat bersahabat untuk didaki dan digunakan sebagai latihan atau pemanasan sebelum mendaki ke jajaran
Seven Summit di negeri ini.
Dari puncak gunung yang terletak di Desa Cikandang ini, Anda bisa melihat keindahan Waduk Jatiluhur dan Gunung Parang. Gunung ini juga memiliki dua puncak, Puncak Batu Tumpuk dan Puncak Datar.
Gunung Lembu
Bagi Anda yang ingin melihat
sunrise, datang saja ke Gunung Lembu. Anda bisa mendaki lewat Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani. Gunung ini cukup bersahabat untuk didaki sebab tingginya hanya sekitar 780 mdpl. Menariknya, Anda bisa melihat suguhan pemandangan
golden sunrise ditambah dengan indahnya pemandangan Waduk Jatiluhur yang menghampar luas.
Gunung Parang
Di Purwakarta ada wisata
via ferrata yang mengambil tempat di Gunung Parang.
Via ferrata merupakan istilah dari bahasa Italia yang berarti jalan dan besi. Dalam tebing batu, batang besi ditanam agar mudah dipegang untuk memanjat tebing.
Gunung ini merupakan gunung dengan tebing batu menjulang yang terletak di Dusun Cirangkong, Desa Pasanggrahan. Letaknya sekitar 28 km dari pusat kota. Anda bisa menjajal kegiatan ekstrem
rock climbing di ketinggian 983 mdpl.
Wisata ini merupakan wisata panjat tebing dengan menaiki anak tangga besi yang dilengkapi dengan alat pengaman khusus bernama
lanyard double system. Dengan begitu, para pemula bisa menikmati kegiatan ini tanpa perlu memiliki
skill khusus seperti panjat tebing.
Waduk Jatiluhur
Waduk ini letaknya hanya 9 kilometer dari pusat kota dan menjadi salah satu wisata air andalan Purwakarta. Kabupaten ini memang tidak memiliki batas laut, tetapi warganya paham bagaimana mengoptimalkan sumber daya air yang ada di wilayahnya.
Waduk Jatiluhur dibangun tahun 1957 dan menjadi waduk serbaguna pertama di Indonesia yang digunakan sebagai sarana irigasi, pembangkit listrik, budidaya ikan, bahan baku air minum. hingga kebutuhan wisata. Beberapa fasilitas yang tersedia di Waduk Jatiluhur antara lain hotel dan bungalo, bar dan restoran, lapangan tenis, kolam renang dengan
water slide, hingga gedung pertemuan dan
playground.
Kampung Andir Rumah Khas Sunda
Kampung ini berada di Desa Cianting, Kecamatan Sukatani yang bisa dituju dengan melewati Jalan Raya Plered. Kampung Andir memang unik karena semua bangunannya memiliki bentuk yang sama, yaitu Rumah Adat Sunda.
Mata Air Cisaladah
Tidak perlu jauh-jauh ke Klaten, Jawa Tengah untuk mengunjungi destinasi wisata berupa kolam alami dengan air sangat jernih seperti Umbul Ponggok. Purwakarta juga punya Mata Air Cisaladah yang tak kalah keren.
Mata air ini berada di Kecamatan Bojong dan berdekatan dengan Mata Air Cikahuripan, Kabupaten Bandung Barat. Selain airnya yang bening, kawasan ini juga punya sumber mata air yang dikeramatkan warga.
Oleh-oleh Industri Keramik Plered
Banyak sentra industri keramik yang kualitas produksinya diakui oleh dunia di Purwakarta. Sentra Industri Keramik Plered terletak di Desa Anjun, sekitar 13 kilometer dari Kota Purwakarta.
Industri ini diperkirakan telah ada sejak tahun 1904 dan menghasilkan aneka gerabah, terakota, dan porselen berkualitas ekspor. Negara-negara yang menjadi langganan produksi keramik di Desa Anjun antara lain Jepang, Belanda, Thailand, dan Singapura.