Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi yang gemar berwisata sembari menikmati perjalanan, naik bus, kereta atau kapal pesiar bisa dijadikan pilihan. Walau jarak tempuhnya lebih lama ketimbang pesawat terbang, namun ragam pemandangan yang dinikmati memberi sensasi tersendiri.
Kapal pesiar bisa dibilang memberi pengalaman berwisata yang serba ada. Tak perlu repot lagi mencari tempat penginapan, tempat makan atau tempat membeli oleh-oleh. Dari atas kapal pesiar, penumpang bisa menikmati seluruh fasilitas dan layanan yang biasanya ada di darat dari “atas air”.
Salah satu perusahaan kapal pesiar yang menawarkan hal tersebut ialah Princess Cruise. Perusahaan kapal pesiar yang berbasis di California, Amerika Serikat (AS), ini bahkan memberi embel-embel bintang lima untuk fasilitas dan layanannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan 17 kapal pesiar berkapasitas mulai dari 680 sampai 3.600 penumpang, Princess Cruise menawarkan berbagai paket pelayaran, dari Alaska sampai Indonesia. Sejak beroperasi pada 1965, mereka mengklaim telah mengangkut jutaan penumpang dari 70 negara setiap tahunnya.
Indonesia masuk dalam paket pelayaran Southeast Asia. Pelayaran yang singgah ke Indonesia dimulai dari Australia, Singapura atau Hong Kong. Tentu saja rute ini membuat semakin banyak wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia.
[Gambas:Instagram]Tahun ini Princess Cruise semakin percaya diri untuk menjual paket pelayaran khusus mengelilingi Indonesia. Dinamakan ‘Indonesia Cruise’, paket pelayaran selama 15 hari yang dimulai dari Australia ini akan menyinggahi Pulau Komodo, Makassar, Semarang, Probolinggo, Bali dan berakhir di Lombok.
Pemilihan Probolinggo sebagai salah satu tempat yang disinggahi tentu saja menarik, karena jarang ada kapal pesiar yang bersandar di perairan Pulau Jawa. Seperti yang diketahui, kota yang berada di Jawa Timur ini memiliki Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang terkenal akan keindahan alamnya.
Dengan menggunakan kapal berjenis Sea Princess berkapasitas 2.910 penumpang, ‘Indonesia Cruise’ akan mulai berlayar pada 19 September 2017. Namun, saat ini paket yang dihargai mulai dari US$4.142 (sekitar Rp54 jutaan) per orang ini sudah mulai habis dipesan.
Farriek Tawfik, Direktur Asia Pasifik Princess Cruise, sejak awal mengaku optimis kalau paket pelayaran khusus mengelilingi Indonesia akan digemari. Ia menyebut, salah satu alasannya karena Indonesia memiliki banyak objek dan atraksi wisata yang menarik untuk dijelajahi serta iklim tropis yang membuat musim liburan bisa berlangsung sepanjang tahun.
[Gambas:Instagram]“Sebelum meluncurkan ‘Indonesia Cruise’ kami mengetes pasar dengan memasukkan Bali dan Lombok dalam paket pelayaran lain. Ternyata banyak juga yang menanyakan paket pelayaran khusus Indonesia,” kata Farriek saat diwawancara oleh CNNIndonesia.com di Jakarta pada Kamis (20/7).
“Bersama paket ‘Indonesia Cruise’ dan paket lainnya, kami optimis akan mendatangkan 26 rencana pelayaran dengan 60.000 penumpang ke Indonesia pada tahun ini,” lanjutnya.
Mengenai izin pelayaran di Indonesia, Farriek mengakui kalau prosesnya tidak lagi sulit. Hanya saja ia berharap, pemerintah Indonesia memperbanyak marina atau pelabuhan, agar semakin banyak daerah yang bisa dikunjungi.
Mahal dan membosankanFarriek mengakui kalau masih banyak orang yang menganggap kalau berwisata dengan menggunakan kapal pesiar itu mahal dan membosankan. Namun, sejak November 2016, ia mengatakan kalau Princess Cruise telah menjual “paket hemat” mulai dari US$400 (sekitar Rp5,3 jutaan) perorang, sehingga wisatawan kelas menengah terutama generasi millennial bisa merasakan pengalaman berlayar.
Langkah ini bisa dibilang tepat, mengingat kondisi perekonomian di Amerika dan Eropa sedang tidak menentu.
“Kalau dari Amerika atau Eropa, penumpang kami biasanya berusia 50 tahunan ke atas, yang menjadikan kegiatan wisata sebagai kebutuhan sekunder. Tapi penumpang dari Asia juga mulai banyak, biasanya berusia di bawah 40 tahunan. Mereka tidak menganggap berwisata itu pengeluaran yang mewah,” ujar Farriek.
Selain “paket hemat”, Princess Cruise juga menambah fasilitas dan layanan agar penumpang berusia muda tidak merasa bosan saat mengarungi perairan.
[Gambas:Instagram]Penambahan tersebut antara lain keberadaan kelab malam, aturan berbusana yang lebih santai dan jaringan internet tanpa kabel.
“Saat sudah berada di atas kapal, penumpang bisa memilih untuk bersantai di kamar atau menikmati fasilitas dan layanan. Setelah merapat di pelabuhan, kami juga mengadakan tur. Jadi, berwisata di atas air juga sama serunya seperti di darat,” kata Farriek.
“Bagi generasi millennial, berwisata berarti berfoto selfie. Saya yakin, ada banyak spot berfoto menarik di daerah yang akan kami kunjungi di Indonesia. Saya pribadi sangat tertarik dengan keindahan Pulau Komodo, terutama Pantai Pink-nya,” pungkasnya.
(ard)