Jakarta, CNN Indonesia -- Walau menjadi pro dan kontra, rencana pembangunan kereta gantung di Taman Nasional Gunung Rinjani akan tetap berjalan, seperti yang dikatakan oleh Bupati Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Moh Suhaili FT.
Dilansir dari Antara pada Jumat (28/7), Suhaili mengatakan kalau kereta gantung bakal memberi manfaat besar untuk masyarakat.
“Konflik itu terjadi di media, jangan berkonflik di media,” kata Suhaili.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pembangunan tanpa memikirkan lingkungan dan lebih besar
mudharatnya daripada manfaatnya tidak boleh dilakukan. Tapi kalau memberi manfaat lebih besar kepada masyarakat kenapa tidak didukung,” lanjutnya.
[Gambas:Instagram] Suhaili juga mengatakan kalau rencana pembangunan kereta gantung di Gunung Rinjani bukan untuk mencari popularitas menjelang Pemilihan Kepala Daerah 2018.
“Rencana pembangunan sudah sejak lama, bukan baru sekarang dan bukan untuk mencari popularitas menjelang pemilihan gubernur,” ujar Suhaili.
[Gambas:Instagram]Dalam wawancara sebelumnya, Greenpeace Indonesia merasa keberatan dengan rencana pembangunan kereta gantung di Gunung Rinjani.
Bagi organisasi lingkungan global itu, pengembangan wisata di taman nasional tidak boleh mengurangi fungsi pokok taman nasional, yaitu sebagai kawasan pelestarian alam, seperti yang diatur dalam UU No.5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
“Mengingat pentingnya fungsi taman nasional sesuai aturan pemerintah, maka model pengelolaan wisata yang dikembangkan harus mendukung keberlangsungan dan terjaganya fungsi tersebut,” kata Anissa Rahmawati, Juru Kampanye Senior Hutan Greenpeace Indonesia, yang dihubungi oleh CNNIndonesia.com pada Jumat (14/7).
[Gambas:Instagram]“Saya sudah mendengar tentang rencana pembangunan tersebut. Saya dengar kereta gantungnya bisa mengangkut 300 penumpang per jam. Tapi, konsep pengembangan wisata massal rasanya tidak cocok untuk taman nasional,” lanjutnya.
Kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Gunung Rinjani terus meningkat setiap tahunnya.
Dikutip dari data resmi pengelola, sepanjang 2016, sebanyak 91 ribu wisatawan telah berkunjung, dari total 3 juta wisatawan yang datang ke Lombok.
(ard)