Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo memeriahkan Karnaval Pesona Parahyangan 2017 di Kota Bandung. Menariknya, Presiden akan naik Kereta Pancasila untuk memimpin karnaval yang dimeriahkan oleh ribuan masyarakat dari berbagai kota.
Ternyata, Kereta Pancasila tersebut punya makna yang menarik. Kereta ini dibuat oleh budayawan dan pengajar di Institut Teknologi Bandung Tisna Sanjaya, Aat Suratin, Joko Kurnain, dan beberapa budayawan serta seniman lainnya. Kendaraan ini memiliki makna kerja keras pemimpin untuk membawa kesejahteraan rakyatnya.
Tisna menjelaskan, konsep yang diusung adalah mobil bajasan. Artinya sederhana, tetapi lahir dari kerja keras. Kereta Pancasila merupakan sebuah truk yang dihias dengan kepala burung Garuda. bagian belakangnya disusun dengan seeng (dandang), alat memasak tradisional Sunda yang dipakai untuk membentuk tumpeng raksasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ada sekitar 99 seeng buatan pengrajin Tasikmalaya yang dipakai untuk membentuk tumpeng. Di dalam seeng itu akan diisi air yang diambil dari 99 mata air di Jabar. Makna angka 99 ini juga merujuk pada Asmaul Husna (nama-nama Sang Pencipta). Hal ini mengingatkan kita pada Sang Pencipta,” paparnya.
Makna air dalam seeng itu adalah simbol spiritualitas yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa Barat. Air merupakan sumber kehidupan yang dapat dipakai berwudu atau bersuci.
Kemudian untuk menggambarkan kesejahteraan, di dalam tumpeng seeng dimasukkan aseupan, wadah untuk mengukus nasi atau makanan lain yang berbentuk kerucut dan terbuat dari bambu yang dianyam. Di dalam aseupan akan dimasukkan hasil bumi seperti gabah, ubi, singkong, talas, dan sebagainya. Bagian depan kendaraan itu dilampirkan puisi tentang semangat dan optimisme.
“Pesannya adalah dengan penuh semangat dan optimis, maka kita akan semakin beriman pada Sang Pemilik Alam,” lanjutnya.
Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi akan ditempatkan di bagian depan dari kendaraan. Keduanya akan memimpin karnaval hari ini.
“Jika dilihat dari depan, maka kendaraan itu membawa hasil bumi dan Jokowi sebagai pemimpin mengantarkannya untuk rakyatnya,” jelasnya.
Ia melanjutkan, Kereta Pancasila didesain dengan menyesuaikan tema karnaval yakni, ‘Menyalakan Api, Kerja Bersama’. Dengan kata lain, Kereta Pancasila melambangkan semangat bekerja bersama dan memanen hasil kerja bersama-sama.
“Kesuburan, kemakmuran, nilai-nilai spiritual itu terlihat melalui kendaraan yang ditumpangi Jokowi. Saya berharap karya ini menjadi instalasi yang indah dan diharapkan dibawa ke Istana, lalu diparkir di halaman Istana untuk menjadi simbol karnaval budaya dari Kota Bandung,” katanya.
Karnaval ini juga diikuti oleh peserta karnaval yang berasal dari 34 provinsi dan komunitas yang menggambarkan keberagaman.
“Kita memang berasal dari berbagai macam etnis, budaya yang bisa tercermin dari pakaian. Keberagaman itulah yang dapat dipersatukan oleh Pancasila,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, spirit itulah yang mendasari lahirnya Indonesia Incorporated. Bangsa Indonesia harus bersatu, menyinergikan kekuatan, dan memperkuat semua lini.
“Kalau ingin maju, kita harus tetapkan musuh bersama. Kalau mau menang kita harus kompak, solid, dan maju serentak. Begitupun di pariwisata, bila ingin bersaing di level global harus menyatukan langkah menuju satu cita-cita. Kalau kita bersinergi, tidak ada yang bisa mengalahkan pariwisata Indonesia,” tegasnya.
Ia menambahkan, standarnya harus global dan tidak lagi terkotak-kotak oleh birokrasi yang sempit serta membelit kepentingan yang lebih jauh.
“Memajukan pariwisata sama dengan memajukan perekonomian bangsa ini karena pariwisata adalah penyumbang PDB, devisa, dan lapangan kerja yang paling mudah dan murah,” katanya.
Ia turut mengimbau masyarakat agar menyaksikan kegiatan karnaval dengan menggunakan pakaian adat. Sebab karnaval ini akan menjadi karnaval paling unik
"Jangan lupa penonton pakai baju-baju adat. Kenakan busana nusantara biar penontonnya keren, peserta karnavalnya juga keren. Foto dan video nya juga keren Silakan yang perempuan pakai selendang, yang laki-laki mengenakan ikat kepala atau blangkon (Joglosemar), totopong (Sunda), udeng (Bali), sortali (Batak). Pasti seru," ajaknya.