Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa sangka pariwisata Kalimantan Timur (Kaltim) bisa memikat wisatawan mancanegara? Kaltim punya destinasi wisata yang tidak kalah indah dengan destinasi wisata lainnya di Indonesia.
Hal ini dibuktikan oleh para wisatawan mancanegara (wisman) asal China. Contohnya salah satu wisman, Yuan yang langsung terpikat oleh keindahan Kakaban dan Maratua. Destinasi yang menyajikan eksotisnya alam ini mengalahkan keindahan Thailand, Malaysia, dan Maladewa di mata Yuan.
”Kakaban and Maratua is the best,” ucap Yuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuan sangat terpikat dengan keindahan Danau Kababan. Ia berharap Pemerintah Kabupaten Berau menjaga keindahan alam ini.
“Masyarakat hendaknya diberikan pemahaman bahwa kelak tumpuan hidup mereka bersumber dari kunjungan wisata. Dengan syarat, laut harus terjaga dengan baik,” katanya.
Wisatawan asal Jakarta Lucas Tetardy yang berkunjung ke Maratua bersama keluarga juga kagum akan keindahan alam Kaltim. Ia juga gemar mencicipi kuliner khas Kaltim. Maka ia berpesan agar Wakil Bupati (Wabup) Berau Agus Tantomo memperkaya kuliner di dua destinasi itu
“Kalau penduduk Maratua membuat rumah makan dengan menu khas, saya yakin akan banyak peminatnya. Wisatawan Tiongkok itu hobi makan,” ujar Lucas.
Agus berterima kasih atas masukan para wisatawan. Ia berjanji akan berjuang keras menjaga keindahan Kakaban dan Maratua agar tidak rusak.
 Pulau Maratua, Kalimantan Timur (Foto: Shutterstock) |
Dalam beberapa kesempatan, Agus selalu mengajak semua elemen masyakat menjaga alam. Sebab potensi pariwisata Berau, khususnya Pulau Maratua yang punya biota laut unik dan lebih lengkap dibanding destinasi lain di dalam dan luar negeri.
“Para wisatawan kalau berkunjung ke Malaysia, misalnya, hanya bisa menemukan satu biota laut yang unik dengan biaya wisata yang sangat mahal. Namun di Maratua, sekali menyelam bisa menemukan beragam biota laut yang unik yang tidak dimiliki oleh negara lain. Inilah keunggulan wisata laut yang dimiliki Berau, khususnya di Pulau Maratua,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus berjuang agar hewan laut seperti hiu tutul tidak dicuri dan dijual ke negara lain. Pasalnya, biota laut unik yang dibawa ke luar negeri akan dilestarikan lalu dijadikan daya tarik wisata.
“Jika hal ini dibiarkan, maka sama saja kita memindahkan daya tarik wisata kita ke laur negeri. Orang Indonesia sendiri yang rela mengeluarkan uang besar hanya untuk menyaksikan biota laut unik di luar negeri yang notabene berasal dari Berau, dari Indonesia,” katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, natural and culture resources Indonesia selalu berada 20 besar di dunia. Pencapaian ini bisa menjadi modal yang sangat kuat untuk menduniakan potensi wisata Indonesia.
"Karena itu saya yakin, semakin dieksplorasi destinasi wisata alam dan budaya kita, semakin kuat di mata dunia," tegasnya.