Jakarta, CNN Indonesia --
Manajemen Angkasa Pura (AP) II tengah fokus menjalankan kredo Marketing 3.0. Inovasi untuk mencerminkan implementasi Indonesia Incorporated ini dibuat berbasis customer. Tujuannya untuk memberikan first impression yang baik pada wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman).
"1 September kami sudah meluncurkan Airport Helper yang tugasnya lebih dari sekedar porter di Terminal 1 dan Terminal 2. Kini kami bersemangat untuk menjadi bandara dengan level layanan prima atau
service excellent. Di Terminal 3 kami ada
shuttle golf car yang mengantar jemput penumpang yang
landing atau
take off dari lokasi
gate yang jauh," ujar Direktur Utama AP II, M Awaluddin.
Marketing 3.0 yang digagas Presiden MarkPlus Hermawan Kartajaya ini memiliki perbedaan mendasar dengan Marketing 1.0 dan 2.0. Pada era digital ini, sentuhan akan nilai-nilai kemanusiaan pada
customer dinilai lebih efektif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila dibandingkan dengan Marketing 1.0 yang berorientasi profit dan Marketing 2.0 yang mengedepankan kepuasan konsumen, Marketing 3.0 dinilai lebih humanistik. Sebab, hubungan baik dengan konsumen menumbuhkan rasa cinta dan pertemanan yang dilandasi rasa saling percaya. Jadi berbisnis pun dilakukan penuh dengan cinta.
"Kami layani pengguna jasa bandara sebagaimana turis dengan segala
hospitality-nya. Bukan hanya sopan santun, tapi dari hati ke hati," tambahnya.
Strategi ini diimplementasikan oleh AP II salah satunya dengan memeriahkan momen Hari Pelanggan Nasional di media sosial. Pada Senin (4/9/2017), informasi mengenai AP II memenuhi media sosial dalam bentuk foto dan video.
Misalnya foto megahnya Bandara Internasional Kualanamu Medan, Skytrain yang mengantarkan mobilisasi penumpang dari Terminal 2 ke Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, hingga pesawat Kepresidenan Republik Indonesia yang sedang terparkir di Kualanamu.
Ada juga foto aktivitas petugas yang sedang melaksanakan inspeksi
runway dan petugas layanan bandara yang sedang membimbing seorang penumpang berkebutuhan khusus. Dalam semua
caption foto dan video ditandai dengan
tagline dan
hashtag #AyoBikinBandaraAP2Keren.
Hashtag tersebut merupakan kampanye AP II untuk mengajak para pengguna jasa bandara turut aktif menjaga dan menjadikan bandara tempat yang menyenangkan. Selain itu, kampanye ini bertujuan untuk terus meningkatkan kepedulian internal dan eksternal serta juga peduli dengan bandara-bandara di AP II.
"Gerakan ini juga bersifat gerakan moral untuk selalu mencintai alat produksi yang kita miliki dalam memberikan pelayanan terbaiknya untuk seluruh pelanggan dan pengguna jasa bandara," jelas Awaluddin.
Awaluddin menambahkan, AP II selaku pengelola bandar udara di wilayah barat Indonesia selalu berusaha memberikan layanan yang terbaik untuk pelanggan. Terlebih dengan semakin meningkatnya citra pariwisata Indonesia, membuat AP II menjadi garda terdepan dalam menyambut wisatawan.
Namun AP II tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan keterlibatan aktif dari pengguna jasa bandara untuk sama-sama menjaga dan membuatnya menjadi lebih baik.
Awaluddin berharap, gerakan ini bisa menumbuhkan kepedulian banyak pihak. Pastinya masyarakat Indonesia malu apabila alat produksi, sarana dan prarasana, serta pelaksana atau petugasnya tidak memberikan kontribusi terbaiknya dalam pelayanan di bandara.
"Semoga segala upaya yang terus kita lakukan dalam membawa kemajuan untuk Angkasa Pura II selalu mendapat rahmat serta berkah dari Allah SWT. Pelihara persatuan, menangkan persaingan. Jayalah Indonesia, jayalah Angkasa Pura II," tegasnya.
Di kesempatan yang berbeda, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut positif dan mengajak masyarakat untuk terlibat dalam kampanye ini. Menurutnya, menimbulkan rasa memiliki terhadap AP II pada masyarakat itu penting.
Caranya mudah. Misalnya dengan ikut menjaga keberadaan bandara yang akan menggambarkan budaya masyarakat sebagai cerminan pariwisata Indonesia. Kesuksesan Angkasa Pura II dalam layanannya terkait dengan pariwisata. Sebab, ayoritas kedatangan wisatawan adalah melalui jalur udara. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kualitas dan performa layanan bandara.
"Bandara itu seperti halaman depan Indonesia, pintu gerbang utama tempat orang asing menginjakkan kaki di Indonesia. Semacam
moment of truth, wisatawan merasakan kesan pertama negeri ini adalah di bandara," katanya.
Perlu diketahui, AP II telah mengelola 13 bandara. Bandara-bandara tersebut adala Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), dan Silangit (Tapanuli Utara).