2. PhilocoffeeTerletak di antara rumah-rumah di jalan Pondok Labu pelanggan harus teliti dalam mencari kedai kopi ini. Bangunan tampak seperti rumah biasa dan tulisan yang sudah memudar di tembok menjadi penandanya. Jika dilihat dari luar kafe kopi ini tidak tampak seperti kafe. Tampak seperti rumah biasa, tapi terdapat kafe kopi di dalamnya.
Warna putih mengelilingi suasana kafe kopi Philocoffee. Cocok menjadi tempat untuk bersantai dengan diri sendiri atau berkumpul bersama teman dan berdiskusi. Sekelilingnya dihias oleh bungkusan biji kopi siap jual hasil sangrai sendiri di Cirendeu dan berbagai buku yang bisa dibaca untuk menemani pelanggan menghabiskan waktunya di Philocoffee.
[Gambas:Instagram]
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biji kopi yang disajikan ialah arabika atau robusta yang semua berasal asli dari Indonesia. Pelanggan juga bisa memilih biji kopi yang diinginkan.
Untuk mencicipi kopi tubruk arabika dan robusta, masing-masing Rp10 ribu dan Rp15 ribu. Kopi filter arabika dan robusta menggunakan mesin chemex atau kono meimon dengan Rp15 ribu dan Rp10 ribu.
Espresso arabika sebesar Rp15 ribu dan robusta Rp10 ribu. Pengunjung juga bisa membeli kopi susu seharga Rp15 ribu. Pelanggan juga bisa mencicipi pastries sambil menyeruput pilihan kopi yang diinginkan.
Berbeda dengan kopi filter yang diseduh, kopi filter kafe kopi ini menggunakan teknik tetes yang tentunya juga memberikan rasa yang berbeda.
Biji kopi sangat sensitif, tiap cara pengolahan memberikan rasa yang berbeda dan semua tergantung akan lidah masing-masing. Ketika kopi dihidangkan alas gelas yang berbunyi ‘panjang umur petani kopi Indonesia’ menjadi doa untuk setiap kopi yang dicecap.
3. Kedai Kopi GuyonSalah satu kedai kopi unik di Jakarta karena menjajakan kopi dengan gerobak yang 'dikawinkan' dengan vespa. Kedai kopi yang terletak di pinggir jalan Fatmawati ini mulai beraktivitas pukul sepuluh malam dan menutup hari pukul empat subuh. Semakin malam pelanggan pun semakin banyak. Suasana santai di pinggir jalan cocok untuk menjadi tempat kongko bersama teman ditemani barista yang ramah. Kedai ini sudah memiliki pelanggan tetap yang setia mengunjungi ketika malam tiba. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk mengundang pelanggan baru.
[Gambas:Instagram]'Guyon' berasal dari kata guyonan memiliki arti sebagai candaan, menjadi harapan untuk membawa kebahagiaan. Ingin menciptakan rasa yang khas menjadi alasan melakukan proses sangrai sendiri. Biji kopi yang dijajakan ialah arabika karena rasanya yang lebih kompleks daripada robusta.
Berbeda dengan kedai kopi lainnya yang melakukan tempat roasting biji kopi di lokasi yang sama. Biji kopi yang diolah Kedai Kopi Guyon melalui proses roasting di rumah pemilik kedai kopi, Ego.
Pelanggan bisa memilih biji kopi arabica asal mana yang ingin dicicipi . Bisa disajikan dengan gaya kopi filter maupun tubruk dengan harga masing-masing Rp15 ribu dan Rp10 ribu. Untuk kopi filter mula-mula biji kopi ditakar sebanyak 18 gram, kemudian dihaluskan. Setelah itu biji kopi yang telah halus pun diseduh.