Daftar Rekomendasi Kedai Kopi 'Self-Roasting' di Jakarta

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Minggu, 01 Okt 2017 18:07 WIB
Untuk mendapatkan rasa kopi yang khas, unik, dan berbeda dari kedai kopi lainnya, beberapa kedai kopi pun memilih untuk melakukan roasting sendiri di kedainya.
Kedai kopi banyak yang melakukan roasting sendiri di kedainya (Foto: shixugang/Pixabay)
4. Wisang Kopi

Kedai kopi dengan logo kucing berkacamata yang sedang menyesap kopi ini juga menyangrai biji kopinya sendiri dengan level medium to dark. Ketika memasuki kedai mesin roasting biji kopi bisa ditemukan dekat pintu masuk kedai. Pelanggan bisa memilih biji kopi yang diinginkan. Mulai dari rasa biji kopi yang ‘tipis’ hingga ‘tebal’. Biji kopi yang dihidangkan pun tentu saja asli Indonesia.

Jika pelanggan tidak terlalu menyukai rasa kopi hitam yang pahit, bisa mencoba biji kopi sunda honey. Namun, jika menginginkan sensasi yang lebih tebal bisa mencicipi Flores Poco Mbohang. Kopi hitam bisa disiapkan dengan gaya filter, japanese iced coffee, dan es kopi lemon, masing-masing Rp20 ribu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengunjung juga bisa menyeruput kopi susu, es kopi susu wisang Rp20 ribu, es kopi susu agar Rp23 ribu, dan es kopi susu alpukat yang juga seharga Rp23 ribu.

[Gambas:Instagram]

Meskipun kedai kopi yang terletak di  jalan Abdul Majid Raya No.67 ini tidak terlalu besar, pelanggan bisa memilih untuk duduk di luar maupun di dalam kedai. Ukuran tempat tidak menjadi masalah karena rasa kopi yang menjadi pilihan pertama, terlebih lagi jika mencicipinya bersama teman. Kedai kopi yang memulai hari pukul 12.00 WIB - 02.00 dini hari subuh ini juga menjual hasil sangrai biji kopinya.

5. Jakarta Coffee House

Disambut dengan pintu berwarna cokelat, nuansa hangat dengan interior berbahan kayu menggambarkan nuansa  Jakarta Coffee House di Jl. Cipete Raya No.2. Mesin roast biji kopi pun bisa ditemui di bagian depan ruangan. Biji kopi arabika yang digunakan pun asli dari Indonesia, seperti aceh gayo, java raung, bali, mandaling, lintong, pengelengan, ciwangi, toraja, dan si petung. [Gambas:Instagram]

Si pentung yang berasal dari Jawa Timur menjadi biji kopi khas JHC. Setelah disajikan dalam cangkir kecil dan masih panas, aroma serta wangi kopi sangat kental di hidung. Rasa kopi tidak terlalu pahit, tapi tetap memiliki sensasi asam dan pahit yang meninggalkan after taste di mulut. Untuk mencicipi Si Petung bisa menyiapkan uang sebesar Rp40 ribu. Untuk kopi hitam pelanggan bisa menyiapkan uang sebesar Rp26 ribu dan Rp100 ribu untuk kopi Luwak.

Tidak ingin mencicipi kopi hitam saja, pelanggan bisa mencicipi espresso, macchiato, americano, cafe latte, greentea latte, taro latte dan capucinno. Masing-masing dengan harga mulai dari Rp24 ribu hingga Rp33 ribu. Tidak ingin minuman berbahan dasar kopi pengunjung bisa mencoba teh atau cokelat. Tentu saja dengan cita rasa khas JHC sendiri.

Suasana dalam kafe kopi yang tenang cocok untuk pengunjung yang ingin mencari ketenangan di tengah sibuknya Jakarta. Ditemani kompilasi musik classic rock yang bergema secara samar-samar  menjadi estetik pelengkap yang tepat untuk menyeruput secangkir kopi hangat. (tab/chs)

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER