Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kesehatan kembali mengirimkan tenaga kesehatan tambahan untuk membantu mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah campak dan gizi buruk di Asmat, Papua.
Bantuan tambahan tenaga kesehatan dan obat-obatan dikirimkan ke Agats, Asmat untuk memperkuat layanan kesehatan yang sudah tersedia sebelumnya.
Kemenkes mengirimkan 31 tenaga kesehatan dan pendukung operasional serta 213 kilogram obat-obatan dan perbekalan kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Obat-obatan itu berupa ambroxol, amoksisilin, parasetamol, deksametason dan berbagai vitamin," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi dalam pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com.
Sementara itu tenaga kesehatan tambahan terdiri dari dua dokter spesialis anak, satu dokter spesialis anestesi, satu dokter spesialis gizi klinik, satu dokter spesialis kebidanan dan kandungan, tujuh dokter umum, 10 perawat, satu apoteker, satu ahli gizi dan satu tenaga surveilans.
Seluruh tenaga kesehatan ini ditempatkan di Rumah Sakit Umum Daerah Agats dan beberapa puskesmas di distrik yang masih sangat membutuhkan tenaga dan pelayanan kesehatan.
"(Dengan ini) Diharapkan agar status KLB Campak dan Gizi Buruk dapat segera berakhir."
Tenaga kesehatan itu dijadwalkan berada di Agats selama 10 hari. Mereka memiliki agenda pengobatan massal dengan kegiatan imunisasi dan pemberian vitamin A kepada para warga di desa-desa.
Pengiriman tenaga kesehatan dari Kemenkes ini merupakan gelombang ketiga sejak pertama kali dilakukan pada 15 Januari 2018 lalu. Total tenaga kesehatan yang sudah dikirimkan ke Asmat sampai saat ini mencapai 106 orang tenaga kesehatan dan 589 kilogram obat-obatan, PMT ASI, dan bermacam perbekalan kesehatan.
(chs)