
Mengenal Parkinson, Penyakit yang Menyerang Pat Torpey Mr.Big
Christina Andhika Setyanti, CNN Indonesia | Jumat, 09/02/2018 14:21 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Drummer sekaligus pendiri band Mr. Big, Pat Torpey meninggal dunia, Rabu (7/2).
Torpey meninggal dalam usia 64 tahun karena komplikasi penyakit parkinson yang dideritanya.
Penyakit parkinson sendiri adalah penyakit yang terjadi akibat kerusakan otak dan saraf progresif yang memengaruhi gerakan (sistem motorik). Penyakit ini menyebabkan degenerasi sel saraf secara bertahap di otak tengah.
Mengutip berbagai sumber, penyakit parkinson disebabkan oleh rusaknya sel saraf di otak bagian substantia nigra yang memproduksi dopamin. Dopamin yang berkurang akan menyebabkan gerakan tubuh melambat. Lama-kelamaan hal ini akan menjadi penyakit parkinson.
Substantia nigra berfungsi untuk mengirim pesan ke berbagai saraf di tulang belakang yang berfungsi mengendalikan otot tubuh. Pesan akan dikirimkan dari sel otak ke saraf dan otot melalui dopamin.
Gejala awal penyakit ini biasanya cukup sulit dikenali. Beberapa di antaranya adalah merasa lemah atau kaku pada bagian tubuh tertentu. Selain itu, penderita sering merasa gemetar ringan pada satu tangan.
Kerusakan sel saraf di otak ini bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya genetik, usia, faktor lingkungan, dan lainnya.
Terkait faktor usia, parkinson biasanya diderita oleh orang yang berusia di antara 50-70 tahun. Semakin bertambahnya usia, maka risiko makin tinggi. Sedangkan faktor lingkungan yang meningkatkan risiko parkinson misalnya polusi udara.
Parkinson atau penyakit degeneratif saraf yang pertama kali ditemukan pada 1817 oleh Dr. James Parkinson. Penyakit ini setidaknya menyerang satu dari 250 orang usia di atas 40 tahun dan satu dari 100 orang berusia di atas 65 tahun.
(chs/chs)
Torpey meninggal dalam usia 64 tahun karena komplikasi penyakit parkinson yang dideritanya.
Penyakit parkinson sendiri adalah penyakit yang terjadi akibat kerusakan otak dan saraf progresif yang memengaruhi gerakan (sistem motorik). Penyakit ini menyebabkan degenerasi sel saraf secara bertahap di otak tengah.
Mengutip berbagai sumber, penyakit parkinson disebabkan oleh rusaknya sel saraf di otak bagian substantia nigra yang memproduksi dopamin. Dopamin yang berkurang akan menyebabkan gerakan tubuh melambat. Lama-kelamaan hal ini akan menjadi penyakit parkinson.
Substantia nigra berfungsi untuk mengirim pesan ke berbagai saraf di tulang belakang yang berfungsi mengendalikan otot tubuh. Pesan akan dikirimkan dari sel otak ke saraf dan otot melalui dopamin.
Gejala awal penyakit ini biasanya cukup sulit dikenali. Beberapa di antaranya adalah merasa lemah atau kaku pada bagian tubuh tertentu. Selain itu, penderita sering merasa gemetar ringan pada satu tangan.
Kerusakan sel saraf di otak ini bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya genetik, usia, faktor lingkungan, dan lainnya.
Terkait faktor usia, parkinson biasanya diderita oleh orang yang berusia di antara 50-70 tahun. Semakin bertambahnya usia, maka risiko makin tinggi. Sedangkan faktor lingkungan yang meningkatkan risiko parkinson misalnya polusi udara.
Parkinson atau penyakit degeneratif saraf yang pertama kali ditemukan pada 1817 oleh Dr. James Parkinson. Penyakit ini setidaknya menyerang satu dari 250 orang usia di atas 40 tahun dan satu dari 100 orang berusia di atas 65 tahun.
(chs/chs)
ARTIKEL TERKAIT

Tersengat Isu DNA Babi, Pharos Musnahkan 20 Ton Viostin DS
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Mengenal Norovirus,Si 'Pembuat Ulah' di Olimpiade Pyeongchang
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Atasi Stunting, Pemerintah Perbaiki Infrastruktur Sanitasi
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Klarifikasi Temuan DNA Babi, Pharos Temui Ketua MUI
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
KLB Campak Berakhir, Asmat Masih Butuh Pendampingan
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
PT Pharos Akui Urus Izin Edar Produk Gampang-gampang Susah
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Setumpuk Pekerjaan Rumah Jokowi Kejar Ketinggalan SDM
Ekonomi • 06 December 2018 14:45
BPJS: Penyakit Akibat Bekerja Telan Biaya Rp300 M per Tahun
Ekonomi • 23 November 2018 07:41
India Luncurkan Asuransi Kesehatan Terbesar di Dunia
Internasional • 23 September 2018 22:11
Korban Kekerasan Seksual dan Terorisme Tak Dijamin BPJS
Ekonomi • 21 September 2018 08:15
TERPOPULER

Terapi Laser, Cara Atasi Katarak Tanpa Bedah
Gaya Hidup • 3 jam yang lalu
INFOGRAFIS: Kendala dan Solusi saat Wisata di Jepang
Gaya Hidup 3 jam yang lalu
Selebriti 'Berbaju Renang' di Brit Awards 2019
Gaya Hidup 9 jam yang lalu