Jakarta, CNN Indonesia -- Mendengar nama Hard Rock Hotel Bali, yang terbayang pasti panggung musik rock atau bikini foam party. Namun sejak tahun 2009 sebenarnya hotel itu telah berganti konsep menjadi hotel keluarga.
Tak hanya di Bali, konsep yang sama juga berlaku untuk Hard Rock Penang, Malaysia dan Hard Rock Phuket, Thailand.
"Mengganti konsep menjadi family hotel bukan berarti hotel kami tak laku. Justru karena tamu yang datang kebanyakan keluarga dengan satu atau dua orang anak. Pasar hotel untuk keluarga juga semakin besar, jadi mengapa kami tak mengambil kesempatan itu," kata Regional Director of Sales HPL Group, Fabio Simorangkir, di hadapan media di Jakarta, pada Selasa (17/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari survei yang kami lakukan, ternyata rencana liburan itu bukan lagi ayah atau ibu yang menentukan. Tetapi anaknya. Terbukti waktu gejolak Gunung Agung hotel kami tetap ramai, karena anaknya memaksa tetap datang ke sini sementara ayah ibunya hanya bisa pasrah pesan tiket," lanjutnya sambil tersenyum.
Fabio lanjut mengatakan tetap ada panggung musik rock dan bikini foam party setiap minggunya di Hard Rock Hotel Bali, meski aktivitas untuk keluarga dan anak lebih diperbanyak.
"Panggung musik rock dan bikini foam party tetap ada. Yang boleh datang tamu berusia 18 tahun ke atas. Tapi dua acara itu juga ada versi untuk keluarga dan anaknya. Kami mengadakannya di area kolam renang anak dan kids club," ujar Fabio.
Selain pentas seni untuk anak, Hard Rock Hotel Bali juga menyediakan layanan pengasuh anak (nanny) untuk tamu yang ingin menitipkan anaknya selama memanjakan diri di hotel.
[Gambas:Instagram]Bagi turis Muslim yang datang bersama rombongan keluarganya juga bisa menikmati menu makanan dan minuman dari Moslem Halal Menu.
"Durasi menginap tamu keluarga jauh lebih lama dibanding tamu biasa, sekitar 3-7 hari. Selain Australia, China dan Indonesia, tamu keluarga dari Timur Tengah juga banyak yang berdatangan," ujar Fabio mengungkap alasan peluncuran dua fasilitas baru tersebut.
Walau berkonsep keluarga dan anak, namun hotel yang bernaung di bawah kelompok HPL Group ini masih mempertahankan nuansa "bermalam dalam museum musik penuh hiburan" yang sejak awal mereka bangun.
Layanan bermain gitar Fender atau mendengarkan piringan hitam sepuasnya di dalam kamar masih bisa dinikmati tamu. Layanan itu bisa dinikmati setelah tamu memberi deposit sebesar Rp2 juta per layanan.
[Gambas:Instagram]Jika ingin sekadar bersantai sambil menonton film atau mendengarkan musik, Hard Rock Hotel Bali menyediakan sistem tata suara dari Bose dalam setiap kamar yang berpemandangan taman atau kolam renang.
Sebagai informasi, kamar tipe Suite, Loft dan King kini juga sudah direnovasi dengan dekorasi yang lebih minimalis industrial. Saat masuk ke kamar, warna putih dan ungu lembut menyapa mata. Berbeda dengan dekorasi sebelumnya yang serba tabrak warna.
Untuk bisa menginap Hard Rock Hotel Bali, tamu bisa merogoh kocek mulai dari Rp5 juta per malam untuk kamar tipe Deluxe.
Sementara untuk menginap di kamar bak istana, tamu bisa memilih tipe The King's Suite dengan harga Rp30 juta per malam.
[Gambas:Instagram] (ard)