Jakarta, CNN Indonesia -- Memasuki hari kedua, gelaran Muslim Fashion Festival (
Muffest) 2018 'dipanaskan' dengan peragaan busana dari empat ibu pendiri Hijabers Mom Community (HMC) yakni Hannie Hananto, Irna Mutiara, Najua Yanti, dan Monica Jufry.
Keempatnya membawa tema berbeda. Namun dibungkus dalam
gimmick yang sama. Lewat lini busana Anemone, Hannie mengusung tema 'Muslima United'. Ia berkata muslimah tetap bersaudara meski memiliki pilihan busana berbeda.
"Mau panjang atau pendek kerudung kita, muslimah itu bersaudara, harus bersatu," ujarnya saat ditemui usai fashion show di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (20/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nerdy but fun, Hannie seolah ingin menghadirkan busana-busana kekinian dengan unsur
digital life. Print berukuran cukup besar merupakan hasil ilustrasi Hannie yang dituangkan ke dalam gambar digital.
Selain
big print berupa wajah wanita, ia juga bermain dengan motif geometris berupa garis. Soal warna, Hannie mengaku mengambil warna kuning dan hijau yang sedang tren saat ini.
"Kalau di warna saya memang kebanyakan warna hitam putih dan memang harus ada warna yang keluar, yang pop. Kuning sama ijo di-pop
kan tapi jangan semata-mata warna itu nanti jadi kayak kampanye," katanya, sembari tertawa.
Koleksi Sofie pada pembukaan pembukaan Muslim Fashion Festival 2018 di JCC, Jumat (20/4). (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Ia menghadirkan
jumpsuit plus detail cape menutup dada, gamis, tunik dan celana panjang. Sablon bentuk polkadot menambah unik tampilan. Seakan tak cukup meramaikan dengan print dan motif, ia menambahkannya dengan aksesori berupa kalung besar.
Meski tampak 'berat' berkat kehadiran motif, permainan warna dan aksesori, tapi Hannie memastikan bahan-bahan yang digunakan adalah bahan yang ringan seperti
scuba, foal, dan sifon.
Diawali dengan sesuatu yang
fun dan unik, pada fase kedua penikmat fashion diajak sedikit 'kalem'. Irna Mutiara menghadirkan warna monokrom nan lembut lewat label Im Syari. Meski tampak lembut, ada unsur kekuatan dan ketangguhan wanita sehingga tema diambil tema '
Utsubo-sei' (
toughness).
"Bajuku sebenarnya simpel banget
kan aku ambilnya zen. Trennya itu zen, segala sesuatu yang menenangkan," tuturnya kepada
CNNIndonesia.com.Unsur ketenangan ini tampak lewat warna-warna kalem seperti
ash white, dusty pink dengan sentuhan warna hitam. kerudung-kerudung ia yang ia gunakan rata-rata kerudung panjang dan terdapat beberapa
look dengan unsur cadar hitam. Kerudung tampak berlapis-lapis tapi tidak tampak 'berat' berkat bahan-bahan ringan seperti foal dan polymicrofiber.
Koleksi Ernesto Abram memadukan luaran kulit hitam dengan detil bolong di beberapa bagian. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Aliran ketenangan ini terhapus lewat
gimmick para model yang melepaskan gulungan tali hitam di tangan mereka. Di sini unsur ketangguhan terlihat. Tak hanya itu, tali hitam ini menjadi detail busana, baik pada kerudung atau sebagai obi pada terusan.
"Inspirasinya dari Jepang, itu kayak senjata ninja," ujarnya.
Setelah menurunkan tensi sejenak, penikmat fashion kembali dihentak dengan koleksi busana Najua Yanti. Membawa aroma kota metropolitan New York, Najua mengusung tema
'Going Baby Going to New York' lewat label Bellabaric miliknya.
Koleksi kental dengan warna abu-abu baik abu gelap maupun terang, serta sentuhan warna kuning dan
navy blue. Aneka siluet gamis dengan berbagai modifikasi seperti kerah yang cukup tinggi menutup leher, tali yang disematkan menyilang di bagian depan serta
plastic coat yang
edgy.Unsur Anerika Serikat terasa lewat ornamen bangunan di New York, patung Liberty serta taksi. Sangat urban tapi unik.
Sementara itu, koleksi lini busana Sessa milik Monica Jufry menutup peragaan busana ibu-ibu hijabers ini. Tema '
Splash', kata Monica, terinspirasi dari tanaman terarium. Terarium adalah tanaman yang biasa ditanam di pot-pot yang artistik.
Koleksi busana Etu dari Restu Anggraini menampilkan tujuh busana menggunakan bahan organza. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Warna
navy blue, abu-abu dan beidge mendominasi koleksi Monica. Percikan air tertuang dalam ornamen busana berupa embroidery. Selain itu juga terdapat 3D embroidery yang menggambarkan serabut akar tanaman. Ia berkata 'serabut' ini adalah detail buatan tangan menggunakan benang yang diikat.
Unsur pot atau wadah tanaman yang artistik diwujudkan lewat pertemuan garis-garis secara diagonal. Simpel tapi elegan, Monica tak neko-neko soal siluet. Gamis atau long dress, celana panjang, plus outer dengan material organza, satine crepe, satin serta sifon.
Keindahan terarium terletak pada tatanan tanaman serta unsur-unsur pendukungnya termasuk tanah dan bebatuan. Terarium tak memerlukan banyak air untuk bertahan hidup,cukup percikan saja. Hal ini pula yang menginspirasi Monica untuk menyebarkan filosofi sang tanaman hias.
"Filosofi dari koleksi ini adalah jangan pernah berhenti berbuat baik walau sedikit karena kita enggak tahu bisa jadi perbuatan yang sedikit itu berefek baik pada orang lain dan berefek besar bagi diri kita sendiri," katanya.
(agr/evn)