Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah banyak bermain dengan kain tenun dan ikat, kali ini Ghea Panggabean berkreasi dengan menggunakan motif batik sembagi. Desainer senior itu mengolah motif batik sembagi menjadi busana Muslim atau
modest dalam nuansa flokloric bergaya Bohemian. Ghea pun memberi tajuk koleksi anyar ini dengan
'Folklore Bohemian'.Karya anyar ini merupakan bagian dari
Ghea Ramadan Collection 2018 untuk menyambut Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Ghea baru saja memamerkan koleksi ini dalam gelaran
Ramadhan in Style di Plaza Indonesia, Jakarta, akhir pekan lalu.
Ghea meracik gaya
Folklore Bohemian itu dalam beragam model busana modest berupa kaftan dan tunik. Merah batang dan biru indigo mewarnai koleksi yang tertuang dalam bahan sifon, jersey dan satin ini. Detail teknik print prada emas dan bordir benang emas juga terlihat pada bagian kerah dan lengan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ghea juga melengkapi koleksi ini dengan aneka selendang, kerudung dan turban yang senada.
"Adapun gayanya bisa dipadupadankan sesuai selera pemakai," kata Ghea usai peragaan busana.
 Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika |
Ghea mengolah corak batik sembagi dalam beberapa pilihan kain print. Sebagian koleksi Ghea ini menggunakan satu corak saja dan beberapa tampilan lain memadukan beberapa corak motif sembagi dan memberikan kesan bertumpuk.
Misalnya pada salah satu kaftan di bagian dada ke atas terdapat corak bunga dengan warna dasar gelap, sementara pada bagian perut motif itu menggunakan warna biru indigo dan di bagian bawah menggunakan warna merah batang.
 Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika |
Ghea mengaku penggunaan print motif sembagi terinspirasi dari kain sembagi atau kain dengan motif bunga yang berasal dari pesisir Coromandel India.
Di Indonesia, kain sembagi pertama kali muncul di Kerajaan Sriwijaya sekitar abad ke-7. Kain ini populer di Palembang, Jambi dan Lampung. Corak ini bahkan jadi simbol dan ikon batik khas Lampung.
"Motif sembagi dalam koleksi ini terinspirasi dari kain sebagi atau disebut juga dengan
chintz, kain dengan motif bunga-bunga," ujar Ghea.
 Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika |
Kesan etnik dan corak yang ramai dari motif batik sembagi ini menyerupai gaya Bohemian yang populer di Eropa. Ditambah dengan potongan busana yang longgar serta aksesori berupa kalung dan gelang khas para pengembara itu semakin memperkuat kesan Bohemian.
Gaya Bohemian merupakan gaya yang menggambarkan kaum pengembara di Eropa pada abad ke-19. Ciri khas mode ini terlihat pada nuansa etnik dan antik, corak ramai aneka warna (biasanya bunga-bunga), dan potongan yang longgar.
(rah)