Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah filmnya dirilis pada 1997, tragedi tenggelamnya Kapal Titanic di Samudra Atlantik langsung menjadi perhatian seluruh publik dunia.
Bangkai Kapal Titanic beserta isinya, tergeletak di dasar Samudra Atlantik selama lebih dari satu abad hingga akhirnya ada pihak yang berhasil 'memungutnya'.
Akhirnya sekitar tahun 1985 beberapa barang tersebut dipamerkan ke penjuru dunia oleh sebuah perusahaan bernama Premier Exhibitions.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Premier Exhibitions telah bertahun-tahun menyelenggarakan pameran Titanic, namun perusahaan yang memegang hak atas kapal dan 5500 artefak Titanic ini perlahan terperosok dalam kepailitan.
Pengeluaran untuk menggelar pameran ke penjuru dunia, ternyata tak sebanding dengan pemasukan yang didapat.
Mereka sempat berencana menjual hak penyelamatan kapal dan koleksinya pada 2014 lalu. Namun biaya yang begitu tinggi, sebesar US$189 juta (sekitar Rp2,84 triliun). Tapi ternyata hal itu tak berhasil menarik minat pembeli.
Kini perusahaan itu menyatakan kebangkrutannya dengan resmi, dan pengadilan Florida berencana untuk melelang seluruh koleksinya.
Bahkan beberapa pihak telah melirik rencana ini, di antaranya investor cina, museum di Inggris, dan seorang sutradara ternama James Cameron.
Barang-barang akan yang dilelang terdiri dari lonceng dari sarang gagak yang digunakan sebagai peringatan pertama saat melihat gunung es, cincin tiga berlian, koper penuh pakaian milik William Henry Allen, perabotan kamar tidur dari semua kelas kabin, rongsokan kapal yang dibawa ke permukaan, dan masih banyak lagi.
Belum diketahui lebih lanjut apakah pelelangan akan dilakukan secara individual atau kolektif.
Beberapa pemegang saham ingin agar koleksi tersebut dijual kepada penawar tertinggi, tak peduli bagaimana regulasi pelelangan dilakukan.
Pasar kolekter pribadi juga akan dibuka untuk beberapa barang tertentu, seperti sebuah kotak rokok emas yang pernah dimiliki oleh pasangan yang selamat dari bencana.
Rencananya acara lelang ini akan dilakukan pada akhir September 2018.
(agr)