Singapura, CNN Indonesia -- Kegiatan Sales Mission (SM) Danau Toba di Singapura yang diusung oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar), akhirnya melahirkan rencana membentuk sebuah forum dari para pelaku tour and travel di Singapura.
"Jadi nantinya akan ada tindak lanjut, saya sangat setuju dan mengapresiasi rencana ini. Ini rencana bagus karena kementerian, tim percepatan, tim promosi bahkan maskapai bisa menindaklanjuti perkembangan demi perkembangan dengan jualan kita termasuk ke Danau Toba," ujar Executive Director of the Indonesian Ecotourism Network (INDECON), Ary Suhandi.
SM Danau Toba tersebut digelar di Furama City Centre Hotel Singapura pada 3-5 Agustus 2018. Dalam acara tersebut, Ary juga dipercaya menjadi pembicara untuk menceritakan keindahan, kehebatan alam dan budaya Danau Toba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bayangkan, karena jaraknya yang begitu dekat hanya 50 menit penerbangan dari Singapura. Danau Toba layaknya halaman belakang rumah bagi orang Singapura. Halaman yang ramah, indah dan asik buat bermain serta bercengkrama dengan teman serta keluarga. Jika ini digarap dengan serius, maka akan ada pariwisata berkelanjutan. Tadi saya sudah diskusi dengan Garuda, dan mereka siap menjadi operator untuk membuat forum atau semacam itu, agar tour travel terakomodir untuk terus komunikasi dengan Danau Toba," jelas Ary.
Lebih lanjut Ary mengatakan, dirinya juga akan ikut membantu tim promosi Kemenpar dan perwakilan VITO di Singapura untuk mendorong dan menjaring para agen travel yang berkomitmen untuk Danau Toba dan sekitarnya masuk ke dalam forum.
"Dampak positifnya adalah, ke depannya mereka akan menjadi Travel Agent Champion untuk Danau Toba," kata Ary.
Kepala Badan Otorita Danau Toba Arie Prasetyo juga setuju dengan ide tersebut. Ia mengatakan nantinya travel-travel yang ada di Singapura akan disandingkan dengan travel-travel yang sudah siap di Medan maupun di Silangit yang memang sangat menguasai Danau Toba dan destinasi sekitarnya.
"Kami nantinya akan mempersiapkan paket-paket yang disukai orang Singapura. Nantinya travel-travel di Danau Toba bisa mempersiapkan paket yang tidak membuat jenuh, perjalanannya tidak lama, dan diatur sedemikian rupa agar wisatawan nyaman," kata Arie yang hari itu menggunakan baju batik khas Batak.
Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata, Masruroh juga menyetujui rencana itu. Pihaknya dalam waktu dekat ini akan segera berkoordinasikan skema dan pembuatan forum tersebut. Wanita yang biasa disapa Iyung itu mengatakan, forum travel nantinya akan juga dijadikan ajang untuk terus mempromosikan paket Hot Deals untuk wisatawan Singapura selain tentunya mempromosikan Danau Toba.
Sekadar informasi, program Hot Deals dari Singapura pada tahun 2017 lalu mencapai penjualan sebanyak 105.000 tiket, dan menyertakan 82 industri pariwisata. Yaitu terdiri dari Hotel and Resort, Tour and Travel, Golf Course, serta Spa & Wellness di Kepri. Adapun paket yang terjual pada tahun lalu, (termasuk tiket ferry) dari tanggal 21 Juli hingga 31 Desember 2017 mencapai 102.589 dengan total transaksi sebesar Rp 88,5 miliar.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat setuju kepada semua pihak yang selalu memikirkan pasar utama salah satunya Singapura. Apalagi yang dipromosikan adalah 1 dari 10 destinasi prioritas yang telah ditetapkan pemerintah yakni Danau Toba.
"Bagus, terus utamakan yang utama. Kuncinya adalah menjaring 'ikan di kolam tetangga'. Di Singapura terdapat 15 juta wisman dan 5 juta warga Singapura. Dan jarak tempuhnya hanya 55 menit dari Silangit," ujar Arief.
Maka dari itu, ia berpesan kepada para Bupati di Danau Toba dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk dapat menjadikan Singapura sebagai negara penghubung.
"Lupakan batas-batas administrasi. Lupakan wilayah. Pariwisata itu tentang proximity, kedekatan budaya dan jarak," kata menteri asli Banyuwangi itu.
(stu)