Jakarta, CNN Indonesia -- Berapa lama Anda absen berolahraga? Mungkin jawabannya bervariasi mulai dari seminggu, dua minggu, atau bahkan ada pula yang tahunan.
Padahal olahraga bakal melengkapi gaya hidup sehat selain asupan makanan bergizi dan kecukupan istirahat. Sayang begitu sudah lama tak berolahraga, alih-alih mendapat 'wangsit' untuk kembali olahraga, kebanyakan orang justru merasa percuma olahraga.
Menurut Beth Frates, asisten profesor di departemen rehabilitasi dan pengobatan fisik, Harvard Medical School tak ada kata terlambat untuk memulai. Olahraga bermanfaat untuk siapa pun dan dari berbagai usia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan agar kembali semangat berolahraga.
1. Pilih aktivitas olehraga yang menyenangkan Ambil waktu untuk diam dan berpikir tentang aktivitas apa yang menyenangkan untuk dilakukan. Jika saat ini tidak melakukan apapun, maka pikirkan beberapa tahun lalu saat Anda aktif bergerak dan menikmatinya.
"Hubungkan dengan jiwa anak kecil dalam diri Anda dan apa yang pernah Anda nikmati bisa sangat membantu keluar dari kasur," ujar Frates dikutip dari Star2 (20/10).
Kemudian, pikirkan aktivitas olahraga yang menarik misalnya yoga, kelas dansa, atau mendayung. Frates bercerita dirinya memiliki klien berusia 74 tahun yang memutuskan untuk bergabung dalam kelas hula hoop di komunitasnya.
2. Lokasi yang tepatSatu hal yang kerap membuat orang urung berolahraga ialah rasa minder dan terintimidasi di lokasi. Sebaiknya, pilih kelas pemula sehingga olahraga terasa menyenangkan bersama kawan 'senasib'.
3. SabarLama absen dari kegiatan olahraga mau tak mau membuat daya tahan tubuh menurun. Tubuh mudah lelah padahal baru beberapa menit berolahraga. Jika berada di kelas pemula, hal ini bisa dikomunikasikan dengan instruktur kelas sehingga ada variasi aktivitas yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh secara berkala. Tak masalah jika di awal kegiatan Anda tak bisa melakukan seluruhnya.
"Jika anda menyerah, anda tak akan pernah mampu melakukannya dalam 10 menit. Setelah rutin berolahraga setidaknya selama tiga hari selama setidaknya satu setengah jam, seharusnya selanjutnya akan lebih mudah," kata Frates.
"Tubuh Anda akan mengakomodasi dan Anda akan meraih daya tahan seiring berjalannya waktu."
4. Padukan olahraga dengan rutinitasOlahraga akan semakin sukses dilakukan jika pilihan aktivitas mudah dilakukan dan mudah dari segi akses. Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah memadukan aktivitas oleharaga dengan rutinitas. Berjalan, kata Frates, merupakan awalan paling sederhana yang bisa dilakukan.
Tak perlu program yang formal misalnya letakkan sepeda statis di depan televisi, berdiri atau berjalan kaki saat jeda iklan, sediakan gelas untuk minum air putih di kantor sehingga Anda 'dipaksa' jalan kaki untuk mengisi ulang.
"Pengaturan sederhaan ini menambah pergerakan dan aktivitas duduk selama seharian," imbuhnya.
5. Gunakan aplikasi pencatatTubuh sehat atau bentuk badan yang diinginkan tak mungkin tercapai jika olahraga hanya rutin dilakukan selama seminggu. Frates berkata riset menunjukkan bahwa saat orang mencatat sesuatu, biasanya mereka dapat 'patuh' dengannya.
Sebaiknya gunakan aplikasi pencatat atau sistem sederhana untuk menandai hari di mana orang 'libur' dari aktivitas olahraga. Perlu waktu lama untuk membuat aktivitas olahraga menjadi sebuah kebiasaan dalam jangka panjang. Cukup mulai bergerak dan nikmati.
6. Tetapkan tujuanBisa dipastikan seseorang dalam kondisi hidup sedenter saat ia tidak berolahraga setidaknya 30 menit sehari, tiga kali dalam seminggu selama tiga bulan terakhir. Hidup sedenter bisa membawa dampak negatif seperti, obesitas, kehilangan massa otot dan daya tahan, metabolisme lambat, dan sirkulasi darah yang kurang.
Tak perlu berolahraga ala atlet demi tubuh bugar. Atur target awal yang memungkinkan seperti peningkatan aktivitas olahraga. Untuk orang dewasa, setidaknya rutin berolahraga selama 150 menit per minggu.
(els/chs)