Beburu Buku Murah di Sarang Buku BekasSetelah dihadapkan dengan ragam buku-buku menarik, hasrat ingin belanja buku tiba-tiba muncul. Saya kembali menumpang Bus TransJakarta ke Plaza Festival, Kuningan.
Keluar bus di Halte GOR Sumantri, saya langsung diantar tepat di depan Plaza Festival yang tak jauh lokasinya dari Wisma Bakrie 1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, Blok M Square jadi tujuan saya kalau ingin berburu buku bekas. Namun dari informasi yang saya dapat di internet, Plaza Festival juga punya lokasi menjual buku bekas.
Tak seperti di Blok M Square, toko buku bekas di Plaza Festival hanya ada satu, yakni Sarang Buku Bekas.
Buku-buku di sini tertata rapih dalam rak dan diberi label sesuai kategori. Ada buku berbahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
 Rak-rak buku bekas di Sarang Buku. (CNN Indonesia/Feybien Ramayanti) |
Kalau sedang berbelanja buku bekas di Blok M Square, saya suka bingung sendiri menyortir buku-buku yang dijajakan karena tak ditata rapi dan tak ada labelnya.
Hanya saja, harga buku di Blok M Square memang lebih murah ketimbang di Plaza Festival.
Satu buku bekas di Blok M Square bisa saya dapat dengan membayar Rp30 ribuan saja, itupun masih bisa ditawar. Sedangkan di Sarang Buku Bekas, setiap buku sudah diberi label harga di bagian belakang buku.
Kalau buku masih dalam kondisi sempurna dan cukup tebal, harganya bisa mencapai Rp50-70 ribu.
Alhasil saya hanya pulang dengan satu buku berjudul Anything is Possible karya Elizabeth Strout dengan harga Rp50 ribu.
Menikmati Cokelat Hangat dan Mengolah KreatifitasPuas wisata buku di kawasan Kuningan, saya pindah ke Kemang, Jakarta Selatan. Tujuan saya sekarang adalah toko buku Aksara yang baru direnovasi beberapa waktu lalu.
Sayangnya karena penurunan jumlah pengunjung, toko buku kaum hipster ini harus menutup beberapa gerainya di berbagai pusat perbelanjaan di Jakarta.
Sebagai gantinya, Aksara memilih fokus pada gerai di Jl Kemang Raya dengan renovasi ruang.
Seteleh direnovasi, saya belum pernah menginjakan kaki ke toko Aksara yang baru.
Saya ingat beberapa waktu lalu, sebuah unggahan foto di akun Instagram Aksara menyatakan bahwa toko Aksara yang baru tak sekedar toko buku biasa, namun juga berperan sebagai pusat kegiatan.
Dan ternyata benar, kini Aksara justru didominasi dengan kafe Ruang Seduh yang mengisi sebagian besar ruang toko buku.
Suasana Ruang Seduh di tengah toko buku Aksara Kemang. (CNN Indonesia/Feybien Ramayanti) |
Masih banyak buku-buku unik berbahasa Indonesia dan Inggris yang dijajakan di sini. Berbagai pernak-pernik seperti kartu ucapan, kertas kado dan lilin aromaterapi juga bisa ditemukan di sini.
Ketika sedang sibuk melihat-lihat buku, sebuah ruangan penuh peralatan seni memikat perhatian saya. Dipisahkan dengan jendela dan pintu berkaca bening, saya iseng memasuki area tersebut dan bertanya-tanya langsung ke penjaga gerai.
Ternyata ruang itu adalah salah satu bagian dari studio Ganara Art.
 Studio Ganara Art. (CNN Indonesia/Feybien Ramayanti) |
Ganara Art adalah sebuah studio seni yang sudah bergabung dengan Aksara sejak 2015.
Berawal sebagai wadah kreatifitas bagi anak-anak, kini Ganara Art mulai melebarkan sayapnya bagi orang-orang dewasa yang juga ingin menikmati kelas melukis, tembikar dan kegiatan seni lainnya.
Jika ingin melihat jadwal dan mengikuti kelas di sini, bisa langsung kunjungi akun Instagram Ganara Art di
@ganaraartspace.
Selesai memuaskan rasa penasaran, saya memutuskan untuk memesan cokelat panas di Ruang Seduh.
Suasana di kafe ini cukup nyaman dengan penerangan yang terang. Bagi pengunjung yang ingin belajar atau bekerja, Ruang Seduh bisa dijadikan pilihan.
Terdapat beberapa
bean bag yang tersedia untuk pengunjung yang ingin bersantai sambil menikmati hidangan kopi maupun non-kopi.
Lelah berburu buku dan keliling-keliling Jakarta Selatan, menikmati cokelat hangat sambil membaca buku baru rasanya cocok menjadi penutup hari ini.
(fey/ard)