Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata (
Kemenpar) akan mengembangkan konsep wisata
nomadic tourism di sepanjang jalur tol
Trans Jawa sekaligus mempromosikan destinasi potensial di setiap wilayah yang dilalui.
Nomadic tourism adalah segala aktivitas atau bisnis yang terkait gaya hidup dan budaya berpindah-pindah seperti menggunakan kemah sampai karavan sebagai fasilitas akomodasi.
"Secara khusus saya ingin
nomadic tourism jalan, jadi di titik mana orang akan membuat apa, misalkan pintu tol mana kita akan memperkenalkan destinasinya," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya seperti yang dikutip dari Antara pada Senin (10/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsep
nomadic tourism menjadi salah satu andalan Kemenpar sebagai solusi sementara dalam hal pengembangan destinasi, karena dinilai relatif cepat pengembangan dan pembangunannya.
Terkait pengembangan
nomadic tourism di sepanjang jalur tol Trans Jawa, Arief mengatakan ia telah menjajaki dan membicarakan hal itu dengan sejumlah pengusaha dan investor.
"Kalau
nomadic tourism relatif mudah, bisa pakai kemah atau karavan. Saya sudah bicara dengan beberapa pengusaha," katanya.
Ia menambahkan ada juga konsep tempat penginapan yang terbuat dari peti kemas dengan biaya pembangunan di bawah Rp100 juta.
"Menurut saya menarik karena ini mudah dibangun dan dipindahkan. Ini akan menumbuhkan
nomadic tourism di sepanjang Trans Jawa," katanya.
Arief mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri PUPR dan Menteri Perhubungan, bahkan meresmikan beberapa ruas secara khusus tol Trans Jawa.
"Saya ingat pesan Presiden agar diperbanyak tempat istirahat untuk tol Trans Jawa dan agar menampilkan produk-produk atau jasa dari daerah yang dilewati agar pariwisata kita tetap hidup di sana," katanya.
"Kami harapkan sesegera mungkin akan dilakukan peresmian-peresmian secara lebih khusus yang ada kepariwisataannya," lanjutnya.
(ard)