Jakarta, CNN Indonesia -- Proses pewarnaan, pengeringan dengan hair dryer hingga catok memang membuat tampilan rambut jadi beda.
Tak dimungkiri 'utak-atik' rambut memang sedang tren untuk menunjang penampilan. Tapi hati-hati, proses ini pula yang memicu kerusakan rambut, apalagi jika perawatannya tidak tepat.
"Semakin kita melakukan styling pada rambut, entah itu kita warnai, kita styling dengan alat-alat, berarti beban rambut bertambah. Oleh karena itu kita harus berikan perawatan ekstra, agar nanti hasil akhirnya rambut tetap baik," kata Gloria Novelita, dokter spesialis kulit saat ditemui usai temu media bersama Ellips di Blue Jasmine, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (22/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, ini bukan berarti Anda tak boleh melakukan pengeritingan atau pelurusan rambut. Ada trik-trik yang bisa diterapkan meski rambut kerap mengalami 'cobaan' agar rambut sehat dan kuat.
1. Keringkan dengan cara tepat Setelah keramas, biasanya rambut akan dikeringkan dengan handuk sebelum bertemu dengan hair dryer. Gloria mengatakan penggunaan handuk tidak perlu dengan gerakan menggosok terlalu keras.
"Rambut itu paling rapuh saat kondisi basah. Ikatan hidrogen banyak terbuka, keratin rapuh. Kalau mau dikeringkan dengan handuk, tidak usah ada gosokan," jelasnya.
2. Atur jarak pemakaian hair dryer
Hair dryer terbukti membantu banyak wanita untuk mempercepat proses pengeringan rambut. Hair dryer tak melulu lekat dengan sumber masalah kerusakan rambut jika digunakan dengan tepat.
Untuk lama penggunaan, kata Gloria, ini bergantung pada panjang pendek maupun tebal tipis rambut. Yang perlu diperhatikan adalah jarak antara hair dryer dengan rambut. Saking buru-buru dan ingin rambut cepat kering, tak jarang hair dryer digunakan sampai nyaris menyentuh rambut.
"Ada riset, jarak paling aman itu 15 sentimeter dari batang rambut," kata Gloria.
Selain itu, gunakan hair dryer dengan corong pada lubang keluarnya panas. Corong membantu menyebarkan panas dan membuat permukaan hair dryer tidak langsung menyentuh rambut. 3. Gunakan produk perawatan untuk proteksi dari panas
Alat catok alias alat untuk membentuk rambut mau tak mau membuat rambut harus bersentuhan langsung dengan sumber panas. Sebelum menggunakan alat catok sebaiknya rambut dilapisi dengan produk perawatan untuk memproteksi rambut dari panas langsung.
Produk proteksi bisa berupa vitamin rambut dengan tekstur oily atau minyak. Gunakan saat rambut dalam kondisi setengah kering sampai rambut tertutup vitamin dengan sempurna.
"Catokan jangan pas rambut basah. Atur suhu catokan yang low to medium. Cara pakainya per area sekali saja, jangan diulang," kata Gloria. 4. Asupan gizi untuk rambut
Tak hanya asupan gizi secara eksternal melalui vitamin rambut, asupan internal pun diperlukan rambut. Gloria menyarankan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
"Kalau khusus rambut itu protein karena protein adalah makanan utama keratin yang mengisi korteks batang rambut. Selain itu asupan vitamin A, B, C, D, E dan zinc," ujarnya.
Keratin rambut terdiri dari protein rambut. Komponen ini yang menjaga rambut tetap kuat serta memberikan bentuk pada rambut misal lurus atau keriting. 5. Pilih sampo sesuai kebutuhan
Sampo memainkan peranan penting untuk menjaga rambut tetap bersih. Piluhan sampo perlu memperhatikan kebutuhan rambut.
Untuk kulit yang sering berkeringat maka perlu memilih sampo yang fokus pada kesehatan kulit kepala atau sampo yang mengandung zinc. Pada rambut yang diwarnai, Gloria menyarankan untuk memilih sampo yang tidak mengandung SLS (sodium laureth sulfate) atau detergen. Bahan ini membuat cat rambut cepat pudar.
"Ada lagi yang rambutnya tipis ingin rambut agak mengembang, biasanya bisa sampo yang ada silikonnya yang dipakai seakan-akan rambut lebih megar. Jadi pilih sampo yang sesuai kebutuhan," imbuhnya. 6. Hair mask dan kondisioner
Selain pilihan sampo, frekuensi keramas juga menyesuaikan kebutuhan. Namun yang tak kalah penting ialah aplikasi kondisioner setelah keramas. Kondisioner, kata Gloria, berfungsi untuk melembutkan, melindungi terutama bagian ujung rambut.
"Ujung rambut merupakan bagian rambut yang pertama tumbuh, saat tumbuh panjang, maka nutrisi untuk sampai ke ujung rambut semakin sulit. Dia banyak mengalami perubahan jadi gunakanlah kondisioner untuk bagian bawah rambut," jelas dia.
Perpaduan penggunaan kondisioner dan hair mask secara berkala hasilnya akan lebih baik lagi. Rambut yang sering terpapar alat pengering atau catokan jelas kondisi korteksnya tak sebaik rambut yang jarang terpapar alat. Kondisi kutikula atau lapisan luar rambut sudah rusak. Namun kondisi ini juga menguntungkan bagi penggunaan hair mask sebab kutikula yang terbuka memudahkan komponen produk bisa meresap hingga ke dalam rambut.
"Prinsipnya sama seperti saat creambath, kan rambut dipanaskan dulu, itu agar kutikula terbuka dan produk bisa masuk (ke dalam rambut). Kalau rambut dirasa rusak, pakai hair mask bisa tiap keramas," kata Gloria.