Kampot, CNN Indonesia -- Kamboja sebagai tujuan wisata, lebih sering diingat atas reruntuhan kota kuno Angkor Wat di Siem Reap. Padahal, tiga jam saja dari Ibu Kotanya, Kampot menawarkan pilihan wisata yang jauh lebih berwarna.
Kampot termasyhur di dunia internasional lantaran ladanya. Banyak artikel menyebutnya sebagai lada terbaik di dunia. Lebih dari sekadar merek dagang, Kampot seolah-olah menjadi kata kunci untuk kualitas lada di pasar dunia.
Sebab itu, wisata kebun lada tentu menjadi salah satu yang paling terkenal. La Plantation adalah kebun lada organik yang paling sering dikunjungi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, lebih dari sekadar pedasnya lada, Kampot menawarkan banyak tujuan wisata yang unik. Mulai dari perjalanan spiritual, meditasi, dan yoga, pendakian taman nasional, hingga pesta 24 jam.
Sementara, buat penggemar durian, Kampot juga dikenal sebagai Ibu Kota Durian.
Selain itu, beragam olah raga sungai, pelayaran di atas kapal menuju matahari tenggelam, hingga pengamatan burung ibis juga dapat menjadi pilihan.
Meski memiliki tujuan yang berbeda-beda, pada akhirnya turis-turis ini akan bersatu jua di kafe-kafe untuk sarapan pagi atau menyesap kopi di downtown.
Antara hulu sungai, bukit, dan downtownAda tiga wilayah utama yang paling asik untuk menginap di Kampot. Tiap wilayah menawarkan tujuan utama wisata yang berbeda.
Pertama adalah di downtown, kedua adalah di hulu sungai, terakhir adalah di Bukit Bokor.
Berada di downtown artinya pengunjung akan memiliki akses mudah ke berbagai restoran, bar independen, restoran lucu, kedai kopi trendi, tempat pesta-pesta rahasia (perhatikan jika ada toko atau gudang pakaian dengan rolling door terbuka setengah pada separuh malam, maka pesta sedang berlangsung di halaman belakang!), pasar malam, serta akses kapal untuk menyusuri sungai kala matahari tenggelam.
Kapal-kapal yang berlabuh di pinggir sungai Preaek Tuek Chhu biasanya menjual tiket untuk pesiar kala senja, atau pelayaran kala matahari tenggelam. Tak sekadar berlayar, mereka juga biasanya menawarkan makanan dan minuman, serta musik yang menggelegar.
Sementara, menginap di hulu sungai akan memberi akses langsung atas beragam olah raga air. Berenang di hulu Preaek Tuek Chhu yang begitu jernih memang sangat menyegarkan. Selain itu, pengunjung juga bisa melakukan beragam olah raga air di wilayah ini.
Menginap di daerah hulu memberi pilihan menginap di hotel-hotel kayu di pinggir sungai dengan teras yang memungkinkan kita meloncat langsung ke sungai.
Daerah hulu pun menawarkan wilayah taman yang terbuka, pemandangan alam, serta jauh dari ingar. Beberapa penginapan bahkan sangat jauh ke hulu tanpa akses aspal.
Terakhir adalah menginap di sekitar Bukit Bokor. Bukit Bokor mengadakan maraton bertaraf internasional menjelang akhir tahun. Maraton di Bokor yang berkelok-kelok, naik turun, dan berada di ketinggian menjadi tantangan tersendiri.
Selain itu, satu-satunya hotel besar yang ada di Bokor juga adalah kasino. Banyak pengunjung yang datang untuk berjudi di sana.
Kebanyakan pengunjung lebih memilih menginap di daerah downtown lalu melakukan perjalanan sehari penuh ke wilayah ini untuk mengunjungi air terjun, patung Lok Yeay Mao, pagoda di atas awan, reruntuhan istana musim panas, serta wisata gedung-gedung tua peninggalan jajahan Prancis.
Jika memutuskan untuk berkunjung sehari saja, pegawai hotel biasanya dapat membantu untuk memesankan tur.
Pengalaman wisata di Kampot masih berlanjut ke halaman berikutnya...
Pilihan transportasiDari Jakarta atau Denpasar, paling mudah terbang menuju Phnom Penh, lalu menggunakan bis atau taksi menuju Kampot. Alternatif lain adalah terbang menuju Siem Reap, lalu terbang dari Siem reap ke Kampot.
Bis dari Phnom Penh ke Kampot berkisar US$10 dan memakan waktu empat jam. Giant Ibis adalah perusahaan bis paling terkemuka yang menerapkan harga setara antara lokal dan orang asing.
Sementara, taksi berkisar antara US$50 hingga US$90 tergantung jenis mobil yang dipesan. Rata-rata taksi dioperasikan oleh individu, bukan perusahaan.
Cara lain adalah dengan menggunakan kereta. Kereta adalah pilihan paling murah, hanya US$6, namun memakan waktu dua jam lebih lama dibandingkan bus.
Yang menarik dari kereta adalah kesempatan untuk mengikuti Kampot Train Party yang diselenggarakan setiap Khmer New Year (KNY).
Dengan membayar US$30 saja, kita dapat menikmati pesta di atas kereta, yang kemudian dilanjut dengan pesta di tempat-tempat rahasia di Kampot. Pesta ini biasanya berlangsung dua hari dua malam.
Sementara itu, untuk berkeliling Kampot, dapat menggunakan Pass App, aplikasi yang dapat digunakan untuk memanggil taksi online, remorque (tuk-tuk besar), dan tuk-tuk (bajaj).
Waktu tepat berkunjung ke KampotMusim panas di Kamboja jauh lebih panas dari Indonesia. Sementara musim hujan adalah deras yang turun hampir setiap pagi dan sore.
Musim panas di Kamboja sering kali berimbas pada mati listrik yang kadang berhari-hari lantaran waduk-waduk yang mengering sehingga PLTA tak dapat menghasilkan cukup daya.
Dengan kedua hal tersebut sebagai pertimbangan, waktu paling baik berkunjung ke Kamboja adalah bulan November hingga Februari.
Pada November, musim hujan baru saja usai, yang disusul dengan perayaan Festival Air dan kemeriahan balap perahu naga di sungai-sungai utama.
Mendekati Maret, temperatur semakin panas. April tahun ini, temperatur mencapai 45 derajat Celcius. Namun, pada April juga masyarakat Kamboja merayakan tahun baru, yang dikenal dengan KNY.
Mirip dengan negara di sekitarnya, masyarakat Kamboja juga menikmati berbasah-basahan pada saat KNY. Namun, tak seperti di Thailand, masyarakat Kamboja tidak terlalu agresif menyiram air kepada turis.
Jika sedang berada di Kampot pada saat KNY, rasakan kemeriahannya di Bundaran Durian (Durian Roundabout) di downtown.
Pemerintah Kamboja biasanya akan mengerahkan setidaknya dua mobil pemadam kebakaran untuk menghujani ratusan, bahkan ribuan, masyarakat dan turis yang berpesta air.
Cuaca panas menjadi sedikit lebih bersahabat menjelang Juni, pada saat pergantian dari musim panas menuju musim hujan.
Juni hingga Agustus adalah salah satu waktu yang baik karena cuaca semakin bersahabat, hujan belum turun, dan turis belum ramai. Semakin mendekati Oktober, hujan akan semakin intens, dan cuaca pun semakin sejuk.