Kampot, Kebun Lada dan Destinasi Pesta 24 Jam

Rika Nova | CNN Indonesia
Sabtu, 15 Jun 2019 17:12 WIB
Kampot bukan cuma dikenal dengan kebun ladanya, karena di sini juga ada pesta yang digelar 24 jam.
Foto: Dok. Rika Nova
Pilihan transportasi

Dari Jakarta atau Denpasar, paling mudah terbang menuju Phnom Penh, lalu menggunakan bis atau taksi menuju Kampot. Alternatif lain adalah terbang menuju Siem Reap, lalu terbang dari Siem reap ke Kampot.

Bis dari Phnom Penh ke Kampot berkisar US$10 dan memakan waktu empat jam. Giant Ibis adalah perusahaan bis paling terkemuka yang menerapkan harga setara antara lokal dan orang asing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, taksi berkisar antara US$50 hingga US$90 tergantung jenis mobil yang dipesan. Rata-rata taksi dioperasikan oleh individu, bukan perusahaan.

Cara lain adalah dengan menggunakan kereta. Kereta adalah pilihan paling murah, hanya US$6, namun memakan waktu dua jam lebih lama dibandingkan bus.

Yang menarik dari kereta adalah kesempatan untuk mengikuti Kampot Train Party yang diselenggarakan setiap Khmer New Year (KNY).

Dengan membayar US$30 saja, kita dapat menikmati pesta di atas kereta, yang kemudian dilanjut dengan pesta di tempat-tempat rahasia di Kampot. Pesta ini biasanya berlangsung dua hari dua malam.

Sementara itu, untuk berkeliling Kampot, dapat menggunakan Pass App, aplikasi yang dapat digunakan untuk memanggil taksi online, remorque (tuk-tuk besar), dan tuk-tuk (bajaj).


Waktu tepat berkunjung ke Kampot

Musim panas di Kamboja jauh lebih panas dari Indonesia. Sementara musim hujan adalah deras yang turun hampir setiap pagi dan sore.

Musim panas di Kamboja sering kali berimbas pada mati listrik yang kadang berhari-hari lantaran waduk-waduk yang mengering sehingga PLTA tak dapat menghasilkan cukup daya.

Dengan kedua hal tersebut sebagai pertimbangan, waktu paling baik berkunjung ke Kamboja adalah bulan November hingga Februari.

Pada November, musim hujan baru saja usai, yang disusul dengan perayaan Festival Air dan kemeriahan balap perahu naga di sungai-sungai utama.

Mendekati Maret, temperatur semakin panas. April tahun ini, temperatur mencapai 45 derajat Celcius. Namun, pada April juga masyarakat Kamboja merayakan tahun baru, yang dikenal dengan KNY.

Mirip dengan negara di sekitarnya, masyarakat Kamboja juga menikmati berbasah-basahan pada saat KNY. Namun, tak seperti di Thailand, masyarakat Kamboja tidak terlalu agresif menyiram air kepada turis.

Jika sedang berada di Kampot pada saat KNY, rasakan kemeriahannya di Bundaran Durian (Durian Roundabout) di downtown.

Pemerintah Kamboja biasanya akan mengerahkan setidaknya dua mobil pemadam kebakaran untuk menghujani ratusan, bahkan ribuan, masyarakat dan turis yang berpesta air.

Cuaca panas menjadi sedikit lebih bersahabat menjelang Juni, pada saat pergantian dari musim panas menuju musim hujan.

Juni hingga Agustus adalah salah satu waktu yang baik karena cuaca semakin bersahabat, hujan belum turun, dan turis belum ramai. Semakin mendekati Oktober, hujan akan semakin intens, dan cuaca pun semakin sejuk.

(ard)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER