3. Daun jatiYogyakarta punya cara berbeda demi mengurangi sampah plastik. Takmir Masjid Margoyuwono di Kecamatan Keraton, Yogyakarta menggunakan daun jati untuk mengemas daging kurban Idul Adha. Menurut Sekretaris Takmir Masjid Margoyuwono, Hartoko pemanfaatan daun jati sudah berlangsung lama.
"Dulu setelah dibungkus daun jati masih dibungkus plastik. Sekarang plastiknya sudah dikurangi. Saya pernah tanya [soal penggunaan daun dan ternyata] daun jati sama daun ketela itu bisa membuat dagingnya lebih empuk sama mengurangi bau prengus," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar dua ribu lembar daun jati digunakan untuk membungkus potongan daging sapi dan kambing. Masing-masing masyarakat mendapat tiga kilogram per bungkus.
4. Kantong dari singkong Kenampakan pembungkus daging di Masjid Al-Murabbi, Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat serupa dengan kantong plastik sekali pakai. Namun jangan salah, kantong satu ini merupakan kantong yang terbuat dari singkong.
"Plastik dari singkong ini bisa hancur sendiri sehingga ramah lingkungan, beda dengan plastik biasa," kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Murabbi, Mundarwiyarso, di Bandung.
Menurut dia kantong ini lebih praktis dan murah daripada besek yang disarankan pemerintah. Kantong ramah lingkungan ini diproduksi di Bekasi dengan harga Rp20ribu per 100 lembar. Artinya, satu plastik hanya dihargai Rp200.
5. Kotak makan mistingStrategi go green berbeda diterapkan oleh warga RW 07 Cibunut, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat. Warga masih menggunakan plastik tetapi plastik yang bisa digunakan berkali-kali. Ketua RW 07 Herman Sukmana berkata pihaknya menyiapkan sekurangnya 800 misting atau kotak makan untuk mengganti kantong plastik.
Pada perayaan Idul Adha tahun lalu, warga sebenarnya sudah memanfaatkan bongsang atau besek untuk mewadahi daging kurban. Namun besek dirasa kurang praktis dari segi pengolahan pascapakai.
"Besek bisa diurai tapi kan tidak termanfaatkan. Jadi kita gunakan misting, walau bahannya plastik tapi bisa dipakai tahun berikutnya lagi," kata Herman pada
CNNIndonesia.com saat ditemui di Masjid At-Taqwa, Minggu (11/8).
Meski demikian, masih ada sejumlah daerah yang masih menggunakan kantong plastik sekali pakai seperti terjadi di Papua dan sejumlah daerah lain.
"Kita memang sudah persiapkan kantong plastik untuk daging kurban baik itu untuk peserta kurban maupun penerima daging kurban kita menggunakan kantong plastik yang standar," kata Ketua Panitia Idul Fitri dan idul kurban Masjid Asy Syarif Permunas II Waena, Kota Jayapura, Sarimo Dwi Hartono, di Jayapura.
Mayoritas masjid di Sumatera Barat pun masih menggunakan kantong plastik sekali pakai untuk membungkus daging kurban Idul Adha. Sejumlah masjid termasuk Masjid Ar Raudhah Gunung Pangilun, Padang masih belum bisa menyanggupi imbauan pemerintah terkait pengurangan sampah plastik.
(hyg/antara/eks)