Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak di bangku sekolah, kuliah, hingga bekerja, pasti ada saja orang yang hobi datang terlambat. Apalagi di masyarakat Indonesia, budaya ngaret ini lekat dengan masyarakat.
Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghindarkan diri dari datang telat apalagi dicap sebagai tukang ngaret. Seperti tidak begadang dan bangun lebih awal, tidak menunda-nunda pekerjaan, hingga memilih menggunakan transportasi umum yang tidak rawan terjebak macet.
Menurut Diana DeLonzor, penulis buku
Never Be Late Again, dengan pendekatan yang tepat, kebiasaan ngaret yang sudah mengakar dalam seseorang juga bisa diubah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari
Time, DeLonzor menjelaskan seseorang yang ingin mengubah kebiasaan ngaretnya harus bisa mengidentifikasi dirinya lebih dulu.
Misalnya, bisa mulai dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti, apa jenis ngaretmu? Apakah kamu ngaret dalam beberapa hal atau untuk semuanya? lalu, apa yang membuat kamu ngaret?
Setelah terjawab, orang ini bisa mengikuti langkah-langkah untuk menghilangkan kebiasaan ngaret. Pertama, mempelajari waktu yang dibutuhkan untuk daftar pekerjaan rutin yang biasa dilakukan sehari-sehari.
Kedua, jangan pernah berencana untuk tepat waktu tetapi kerjakan atau datanglah sebelum waktunya. Karena orang yang suka ngaret selalu bertujuan untuk tiba pada waktu terakhir tanpa memberikan ruang waktu untuk kemungkinan lain seperti macet atau lainnya.
Ketiga, menunggu lebih baik. Untuk menghilangi kebosanan, orang ini bisa membawa majalah atau menelepon teman dengan ponselmu atau dengan aktivitas lain.
Terakhir, jika dia tinggal tinggal dalam lingkungan yang suka ngaret, cobalah buat kesepakatan. Misalnya jika seorang telat dalam suatu pertemuan, maka harus mentraktir semua yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Selanjutnya, untuk urusan transportasi yang dapat mengatasi budaya ngaret, bisa menggunakan layanan GrabBike. Karena GrabBike punya empat fitur untuk para pejuang anti ngaret. Mulai dari adanya 5 juta titik jemput yang lebih akurat, venues untuk mendapatkan panduan visual menuju titik jemput terdekat, saved placed untuk pemesanan lebih cepat, dan layanan GrabNow.
General Manager Marketing Grab Indonesia, Daniel Van Leeuwen mengatakan bahwa Grab ingin membantu mereka yang disebut pejuang #AntiNgaret agar bisa mencapai tujuan on time.
Menurutnya, Grab menjadikan GrabBike sebagai armada pendukung mereka yang terus mengejar berbagai hal yang berarti, misalnya dengan ketepatan waktu penjemputan.
"Hal ini sejalan dengan misi baru kami untuk mendorong Indonesia maju dengan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menciptakan akses kepada layanan harian berkualitas tinggi dan juga aman," ucap Daniel.