Jakarta, CNN Indonesia -- Ngaret dianggap sebagai hal yang lumrah terjadi bagi orang Indonesia. Berbagai macam alasan seperti terjebak
macet, tertinggal
kendaraan umum, hingga alasan cuaca hujan membuat 'ngaret' demi mendapat
excuse.
Karena menganggap semua orang melakukannya, terus-menerus, dan berulang, menjadikan 'ngaret' sudah seperti kultur atau kebiasaan. Lantas dari mana sih asal usul kata 'ngaret' yang begitu populer bagi semua kalangan itu?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merujuk berbagai sumber, muasal kata 'ngaret' diketahui berasal dari kata dasar 'karet' yang bersifat melar atau melonggar.
Kata 'ngaret' merupakan metafora yang merujuk pada benda atau hal yang disebutkan--dalam hal ini karet--dengan mengungkapkan perbandingan berdasarkan kesamaan ciri atau sifat yang dimiliki.
Pada tahap selanjutnya, 'ngaret' mengalami perluasan makna menjadi tidak tepat waktu atau meleset dari waktu yang direncanakan.
Karena mulanya dicetuskan dan digunakan oleh golongan tertentu, 'ngaret' menjadi bahasa prokem yang digunakan seenaknya dan hanya dipakai oleh anak-anak muda sebagai upaya untuk menunjukkan identitas diri atau kelompoknya, misalnya kelompok usia atau kelompok sosial.
Bahasa prokem adalah pemilihan penggunaan bahasa dengan pertimbangan subjektif sebagai variasi dalam bentuk komunikasi tutur. 'Ngaret' diyakini terbentuk dari proses adaptasi dan mengalami perluasan makna dari kata yang dimetaforakan tanpa memperhatikan standar atau kaidah linguistik.
Namun, seiring berjalannya waktu, kata 'ngaret' semakin umum digunakan dan tidak lagi terkesan eksklusif. Semua orang tak pandang usianya menggunakan istilah datang terlambat adalah 'ngaret'.
Sementara, secara psikologis, 'ngaret' menimbulkan berbagai persepsi bagi banyak orang. Selain itu, orang-orang yang terlambat seringkali memiliki perasaan obsesif-kompulsif untuk melawan diri mereka sendiri.
Nah, berapa pun waktu yang dihabiskan, jika kita terlewat dari waktu yang ditentukan, dapat didefinisikan bahwa itu adalah terlambat. Entah 30 menit, 20 menit, atau 5 menit sekalipun jika terlambat tetap saja terlambat.
Ingatlah bahwa banyak akibat yang bisa ditimbulkan jika kamu 'ngaret'. Nggak mau kan pekerjaan tertunda, jadwal berantakan, bahkan diomongin teman sekantor akibat sering 'ngaret?'
Untuk para pejuang #AntiNgaret, kamu gak perlu khawatir lagi karena GrabBike hadir untuk membantu kamu mengejar berbagai hal yang berarti bagi kamu, setiap harinya!
Sebelum itu, buat kamu yang suka ngaret, yuk mulai lebih menghargai diri sendiri dan orang lain dengan menjadi orang yang lebih tepat waktu! Nantikan informasi lebih lanjut mengenai program #AntiNgaret persembahan GrabBike, atau kunjungi Instagram Grab, @GrabID.
(mcf/fef)