Jakarta, CNN Indonesia -- Bupati Kepulauan Seribu DKI Jakarta, Husein Murad, mengatakan tumpahan minyak milik Pertamina tidak memengaruhi jumlah kunjungan wisatawan di sekitar perairan Teluk Jakarta.
Husein mengklaim tahun ini, terhitung sejak lebaran 2018 hingga 2019, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Seribu sebanyak 62 ribu orang.
Sedangkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Seribu sebanyak 40 ribu orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Antara, Kamis (5/9), Husein menuturkan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu bersama masyarakat dan tim dari Pertamina sedang melakukan pembersihan oil spill di perairan Kepulauan Seribu.
Petugas gabungan berupaya mencegah limbah yang muncul ke permukaan agar tidak langsung ke daratan.
Sebelumnya kebocoran minyak dan gelembung gas terjadi di sekitar anjungan lepas pantai YYA, blok Minyak dan Gas Offshore North West Java (ONWJ) milik PT Pertamina yang terletak sekitar dua kilometer dari Pantai Utara Jawa, Karawang, Jawa Barat, pada 18 Juli 2019.
Tak hanya pantai di Karawang dan Bekasi, akibat tumpahan minyak tersebut sebagian perairan di Kepulauan Seribu terkena dampaknya di antaranya Pulau Edam, Pulau Air, Pulau Cipir, Pulau Bidadari, Pulau Onrus, Pulau Kelor, Pulau Untung Jawa, Pulau Rambut, dan Pulau Lancang.
Ancaman terhadap pariwisata di Pulau Seribu tak hanya datang dari tumpahan minyak saja, belum lama ini Elang Bondol dan Elang Laut di sekitar Pulau Kotok, Pulau Penjaliran, dan Pulau Rambut di wilayah Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, diketahui membuat sarang dari sampah plastik karena habitat mereka sudah tercemar.
Sejumlah elang disebut membuat sarang mereka dengan sampah plastik dan sampah lainnya seperti sandal jepit, styrofoam, sedotan, dan sejenisnya.
Populasi Elang Bondol di Jakarta juga semakin mengkhawatirkan, seiring dengan masifnya perburuan serta pasar gelap satwa.[Gambas:Video CNN] (agr/agr)