Kolaborasi Jadi Cara Lekat untuk Tetap Berkelanjutan

CNN Indonesia
Selasa, 24 Sep 2019 11:59 WIB
Agar tetap berkelanjutan, label mode Lekat berkolaborasi dengan Salt n Pepper dan Zoe untuk merambah pasar retail dengan konsep produksi massal.
Salah satu koleksi kolaborasi Lekat X Salt n Pepper. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Label mode yang menyandang status sustainable atau berkelanjutan tak hanya berjibaku dengan tantangan penggunaan bahan serta produksi yang ramah lingkungan. Lebih dari itu, mereka ditantang untuk terus mempertahankan brand agar tetap eksis.

Tantangan ini juga yang dihadapi salah satu label mode Indonesia, Lekat. Agar tetap sustainable, Lekat memilih untuk merambah pasar retail dengan produksi massal. Padahal, sebelumnya Lekat hanya memproduksi busana dalam jumlah terbatas.

"Selama ini Lekat produksi enggak banyak hanya 5 sampai 10, lalu ganti koleksi. Bagaimana cara tetap bertahan untuk jangka panjang, harus berpikiran bisnis jangka panjang dan bekerja sama dengan orang lain agar bisa meluas. Biar brand-nya enggak mati," kata desainer Lekat, Amanda I Lestari di Jakarta, Kamis pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk merambah pasar busana siap pakai, Lekat memilih berkolaborasi dengan dua pemain ulung busana retail di Indonesia. Keduanya adalah Salt n Pepper untuk busana pria dan Zoe untuk busana wanita.

Lekat dan dua label itu bekerja sama merancang koleksi busana siap pakai dengan bahan yang nyaman dan harga terjangkau. Setelah menentukan desain dan model yang tepat, urusan produksi diserahkan kepada Salt n Pepper dan Zoe. Termasuk juga pemasaran, di mana produk akan tersedia di dua toko retail tersebut yang ada di seluruh Indonesia.

"Kalau desain kami bareng sampai memilih bahan. Untuk produksi, jahit, dan segala macam mereka yang handle," ungkap Amanda.

Kolaborasi bersama Salt n Pepper dan Zoe menjadi cara Lekat untuk merambah pasar retail. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman)

Dari segi desain, Amanda tetap mempertahankan gaya khas Lekat. Mulai dari penggunaan fringe di bagian lengan dan sekitar kancing kemeja, bahan yang bertekstur, dan sebisa mungkin bahan yang ramah lingkungan seperti katun.

Tenun Baduy yang selama ini jadi ciri khas Lekat tak ada dalam koleksi kali ini. Tenun tradisional masyarakat Desa Kanekes itu dianggap tak sesuai dengan bujet. Untuk menyiasatinya, Amanda menggunakan patchwork dalam bentuk print. Terdapat masing-masing 10 koleksi kolaborasi Lekat X Salt n Pepper dan juga Zoe.

Untuk Salt n Pepper, Amanda mencoba untuk mengubah garis rancang label tersebut yang sebelumnya banyak menggunakan body fit atau pas badan. Kali ini, Amanda memilih rancangan yang lebih longgar untuk kemeja lengan panjang dan pendek. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi Amanda.

"Gaya signature mereka, kan, body fit, bagaimana mengubah mind set mereka dan mengubah desainnya jadi membuatnya lebih lama," ucap Amanda.

Warna hitam, hijau army, dan biru mendominasi koleksi Lekat untuk Salt n Pepper ini.

Koleksi Lekat X Zoe hadir dengan desain busana kasual hingga formal yang sederhana. Nuansa warna pastel lebih banyak digunakan dalam koleksi ini. Warna ini dipilih untuk menyeimbangkan nuansa Zoe yang feminim dan Lekat yang lebih bold.

Terdapat ragam koleksi kemeja, blus, luaran yang dapat dipasangkan dengan celana, dan rok yang senada. Bagian tepi atau fringe dengan untaian kain yang menjuntai tampak hampir di setiap koleksi.

Bagi Amanda, kolaborasi ini menjadi ajang pembelajaran untuk mencari ilmu agar Lekat dapat merambah pasar retail ke depannya.

[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER