CATATAN PERJALANAN

Menjamah 'Secuil' Afrika di Timur Jawa

Dias Saraswati | CNN Indonesia
Minggu, 06 Okt 2019 11:18 WIB
Ada "secuil" pemandangan Afrika di timur Pulau Jawa, tepatnya di Taman Nasional Baluran, Banyuwangi.
Taman Nasional Baluran. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma)
Pantai Bama

Setelahnya puas berfoto di padang rumput, saya melanjutkan perjalanan menuju arah Pantai Bama. Pantai itu menjadi ujung dari jalanan sepanjang 14,8 km di kawasan Baluran.

Suasana di Pantai Bama cukup ramai. Maklum, saya ke sana tepat di hari Minggu, sebagai banyak wisatawan yang menikmati waktu liburnya di sana, terutama para keluarga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski di kawasan pantai, namun puluhan ekor monyet tampak lalu lalang mencari makan di antara para pengunjung yang tengah menikmati waktu santai.

'Secuil' Afrika di Timur JawaPemandangan di Pantai Bama. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma)

Di Pantai Bama, terdapat sebuah warung makan. Saya mampir ke sana untuk mengisi perut yang mulai keroncongan. Letaknya yang terbilang cukup dengan dengan pantai, semilir angin laut menemani saya menyantap makanan.

Perut kenyang, saya pun mulai menelusuri pinggiran pantai berpasir putih itu. Puas menikmati birunya air laut, saya menyempatkan diri ke dermaga hutan bakau atau mangrove.

'Secuil' Afrika di Timur JawaHutan bakau dekat Pantai Bama. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma)

Senja

Setelahnya santai di Pantai Bama, sekitar pukul 15.00 WIB saya kembali melanjutkan perjalanan ke Sabana Bekol untuk menikmati pemandangan matahari terbenam.

Dan saya benar-benar terpesona dengan pemandangan senja di sini. Yang diperbincangkan orang tentang Africa van Java di Taman Nasional Baluran ternyata benar adanya.

Walau jumlahnya tak banyak, sesekali hewan liar seperti rusa atau monyet terlihat berkeliaran di tengah padang rumput yang menguning keemasan.

'Secuil' Afrika di Timur JawaKawanan Burung Merak. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma)

Pukul 17.00 matahari mulai terbenam dan gelap mulai menyelimuti. Apalagi tak ada lampu penerangan jalan di sana. Karenanya wisatawan sebenarnya tak diperbolehkan untuk berada di sana hingga malam.

Jika ingin menikmati suasan malam di Baluran, ada tiga penginapan yang disediakan di sana di dekat Sabana Bekol. Tarif yang ditawarkan pun relatif murah, mulai harga Rp100 ribu hingga Rp400 ribu per malam.

Selain itu di dekat Pantai Bama juga terdapat satu penginapan. Tarif yang dipatok sekitar Rp200 ribu per malam.

Waktu itu saya beruntung, karena Heru pernah bekerja di Baluran sehingga saya bisa nego untuk menikmati heningnya malam di sana meski tak menginap.

'Secuil' Afrika di Timur JawaPemandangan malam di Sabana Bekol. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma)

Setelah puas menikmati hamparan bintang di atas langit Baluran, saya memutuskan untuk pulang ke hotel. Oh ya, saya juga mulai membutuhkan sinyal ponsel. Maklum, sinyal memang bisa dibilang susah di Baluran. Sinyal hanya bisa didapatkan di dekat kantor pengelola saja.

Di perjalanan keluar dari Baluran, masih ada satu hal yang ingin saya lakukan. Yakni merasakan sensasi bertemu dengan macan atau banteng di perjalanan.

Pasalnya, macan dan banteng biasanya memang baru keluar malam hari untuk mencari minum di tempat-tempat yang memang sengaja dibuat oleh pengelola.

Benar saja, saya akhirnya bertemu dengan seekor banteng tanpa sengaja. Banteng itu tiba-tiba keluar dari balik pepohonan saat mobil yang saya naiki melintas.

Ukurannya membuat saya terkejut. Besar sekali. Sangat berbeda dengan ukuran banteng yang ada di penangkaran.

Namun sayangnya saya tak sempat berjumpa dengan macan yang ada di Baluran. Belum beruntung mungkin.

Perjalanan saya di Baluran berakhir saat saya tiba kembali di tempat pembelian tiket. Titik lokasi yang sama saat saya memulai petualangan saya di Baluran pagi tadi.

Perjalanan saya di Taman Nasional Baluran menjadi pengalaman yang luar biasa. Rasanya bahagia melihat satwa liar hidup di alam bebas ternyata memang sangat berbeda saat melihat mereka terkurung dalam kandang di kebun binatang komersil.

(ard)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER