3 Kesalahan saat 'Mengobati' Demam pada Bayi

CNN Indonesia
Jumat, 01 Nov 2019 20:32 WIB
Demam adalah cara tubuh untuk melawan infeksi virus atau bakteri. Agar tak memperparah kondisi, demam pada bayi perlu ditangani dengan tepat.
Ilustrasi. Agar tak memperparah kondisi, demam pada bayi perlu ditangani dengan tepat. (Foto: Istockphoto/damircudic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bayi yang demam kerap membuat orang tua panik, terlebih pada orang tua baru. Padahal, kepanikan dapat membuat orang tua tidak berpikir jernih dan berpotensi memperparah kondisi buah hati.

Saat kondisi tubuh anak panas tinggi, hindari melakukan tiga kesalahan umum berikut ini.

1. Terburu-buru memberi obat

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demam tidak selalu berarti hal yang buruk. Demam merupakan respons tubuh untuk melawan infeksi bakteri atau virus.


Alih-alih terburu-buru memberi obat, sebaiknya kompres anak dengan air bersuhu kamar yaitu sekitar 25-30 derajat Celcius. Hindari untuk mengompres dengan air dingin karena demam sendiri sudah membuat bayi kedinginan.

Seraya mengompres, pantau terus suhu tubuh bayi. Bila suhunya sudah mencapai 38 derajat celcius, barulah Anda memberikannya obat untuk mencegah terjadinya kejang.

2. Menyelimuti bayi

Orang tua sering kali menyelimuti bayi dengan maksud agar bayi hangat dan berkeringat. Padahal, tak ada bukti ilmiah yang menyatakan kalau cara ini ampuh untuk menurunkan demam atau membuat bayi berkeringat.

Sebaliknya, fakta menunjukkan menyelimuti bayi dapat memperburuk keadaan karena dikaitkan dengan meningkatnya suhu tubuh saat diselimuti. Demam jadi semakin tinggi.

Sebaiknya, pakaikan anak baju yang ringan dan nyaman. Tempatkan bayi di ruang dengan suhu kamar dan sirkulasi udara yang baik. Pastikan ia mendapat banyak cairan agar tetap terhidrasi dengan baik. Sebab, demam akan lebih sulit turun bila tubuh kurang cairan.

3. Mandi air dingin

Saat suhu tubuh bayi tinggi, jangan langsung memandikannya dengan air dingin. Paparan suhu rendah yang secara tiba-tiba akan menyebabkan pembuluh darah kulit menutup dan membuat panas tetap berada di dalam tubuh.


"Meskipun si kecil akan merasa dingin di luar, dia akan tetap sama panasnya di dalam tubuhnya," kata dokter spesialis anak Natalie Epton, dikutip dari Asia One.

Sebaiknya, kompres anak dengan air atau mandikan anak dengan air 'suam-suam kuku'. Mengelap bayi juga dapat menjadi solusi jika memandikan terlalu berisiko. Pantau suhu tubuh si buah hati hingga empat jam ke depan.

Jika demam pada bayi tak kunjung turun disertai dengan gejala hilang nafsu makan, mudah marah, mengantuk, kelelahan, kesulitan bernapas, muntah, diare, dan ruam, segera hubungi dokter anak.

[Gambas:Video CNN] (ptj/ayk)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER