Jakarta, CNN Indonesia -- Rabu (23/10), Prabowo Subianto diperkenalkan oleh Presiden
Jokowi untuk menduduki jabatan sebagai Menteri Pertahanan di Istana Negara.
"Kemudian menteri Pertahanan bapak Prabowo Subianto," kata Jokowi di Istana Negara.
"Saya kira tugas beliau, beliau lebih tau daripada saya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat hadir di Istana Negara, Prabowo yang masuk dalam kabinet Indonesia Maju, menggunakan kemeja batik dalam dominan cokelat, hitam, dan putih. Batik memang menjadi 'seragam' dan dress code saat perkenalan menteri-menteri kabinet.
Batik yang dipakai Prabowo di Istana Negara ini bukan pertama kali dipakainya. Sebelumnya, batik ini digunakan oleh Prabowo saat bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati pada Rabu (24/7) lalu.
Batik ini memiliki motif kombinasi dari motif parang barong, dan gurdo atau garuda yang cukup besar di bagian tengah.
Ada makna yang tersimpan dari motif batik yang dipakai ayah desainer Didiet Hediprasetyo ini. Motif parang barong, yang termasuk motif sarat makna ini dulunya hanya dipakai oleh raja.
Motif parang barong dulunya hanya dipakai oleh raja dan melambangkan kekuasaan yang besar. Sedangkan kawung memiliki simbol merakyat, dan gurdo berarti simbol negara.
Motif parang merupakan doa agar pemakai dapat terus menerus meningkatkan kesadaran spiritualnya, dekat dengan Sang Maha Pencipta, kebijaksanaan, welas asih, hingga jadi suri tauladan bagi banyak orang.
 Foto: CNN Indonesia/Safir Makki Prabowo saat bertemu Megawati beberapa waktu lalu |
Penggunaan dan penggabungan motif-motif ini bisa jadi melambangkan cita-cita dan keinginan untuk menjadi sosok yang berguna bagi negara, pernyataan kekuasaan yang juga merakyat. Namun jika dijadikan satu dalam satu busana, desainer batik Era Soekamto saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Rabu (24/7) adalah sebuah pernyataan ganda atau
double statement yang
overpowering.
"Pak Prabowo enggak tahu ya sadar atau enggak. Parang dan gurdo di saat bersamaan itu seperti double statement," kata Era saat itu. (chs)