Alasan Psikologis Mengapa Orang Suka atau Benci Film Horor

CNN Indonesia
Kamis, 31 Okt 2019 20:26 WIB
Ketika bicara soal film horor, ada yang suka dan ada yang benci. Namun suka atau tak suka bukan soal selera film, tapi ada alasan psikologi di baliknya.
Ilustrasi film IT (Dok. Warner Bros Pictures via imdb.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika bicara soal film horor, ada yang suka dan bahkan ada yang benci. Namun kata orang, ini cuma soal preferensi dan selera film masing-masing orang.

Kenyataannya suka atau tak suka pada film horor bukan soal selera film, tapi ada alasan psikologi di baliknya.

1. Pecinta film horor merasakan stres secara berbeda

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Huffington Post, orang yang mencari sensasi lebih mungkin tertarik pada film-film menakutkan. Margee Kerr, seorang sosiolog dan penulis Scream: Chiling Adventures in the Science of Fear mengungkapkan bahwa film yang merangsang rasa takut akan memicu detak jantung seseorang menjadi tinggi dan membuat tubuh merasa seakan perlu mengeluarkan energi.

"Beberapa orang mungkin merasakan manfaat positif dari hal itu. Mereka merasa benar-benar hidup. Sama seperti apa yang mereka rasakan setelah kelas yoga yang intens atau melakukan sesuatu yang memusatkan semua perhatian ke tubuh Anda," kata Kerr.



"Untuk orang lain yang tak suka, mereka akan menafsirkan itu seperti serangan panik dan kehilangan kendali atas apa yang tubuh mereka lakukan."

2. Orang yang benci film horor mungkin orang sensitif

Orang yang punya perasaan sensitif bisa dengan mudah terstimulasi oleh lingkungan mereka. Mereka juga cenderung berempati daripada orang kebanyakan.


3. Pengalaman masa kecil berpengaruh dengan rasa takut

Jika orang tua mengekspos anak dengan jenis kesenangan dan pengalaman masa kecil sebagai seorang anak maka anak akan punya kenangan yang menyenangkan meski menakutkan. Namun pengalaman yang mengejutkan namun tak berkontribusi pada ketakutan nyata akan membentuk konsep internal yang membingkai hal menakutkan dengan cara yang menarik.

"Jadi jangan ajak anak untuk nonton film horor sebelum mereka punya pemikiran baik tentang jenis monster apa yang nyata, atau misalnya mengajak mereka naik rollercoaster terlalu dini, ini bisa berdampak apakah mereka nantinya akan suka seluruh genre seram atau tidak."

4. Beberapa orang melihat film horor sebagai cara untuk terhubung dengan orang lain

"Ini bisa jadi pengalaman dan ikatan sosial yang sangat indah," kata Kerr.

"Kami tahu bahwa ikatan yang dibuat di bawah tekanan seringkali lebih kuat, terutama dengan orang yang sudah punya hubungan positif dengan Anda. Jadi jika Anda pergi bersama teman-teman dan melakukan sesuatu yang intens dan menautkan, Anda akan membentuk ingatan yang lebih kaya."

(chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER